Senin, 18 November, 2024

Kementerian BUMN Diminta Mitigasi Kasus Peretasan Data Perbankan

MONITOR, Jakarta – Bocornya data 15 juta nasabah Bank Syariah Indonesia (BSI) mendapat sorotan dari Anggota Komisi VI DPR RI, Amin Ak. Menurut Amin Ak, kebocoran data yang dilakukan oleh kelompok ransomware LockBit 3.0 ini harus disikapi oleh pemerintah dengan bergerak cepat memitigasi dan melindungi data nasabah.

“Harus ada langkah-langkah mitigasi untuk mencegah munculnya aksi kejahatan terhadap nasabah dengan penyalahgunaan data pascaserangan ransomware. Kementerian BUMN harus ikut bertanggungjawab dan berkoordinasi dengan instansi terkait keamanan siber,” ujar Amin Ak dalam keterangan tertulisnya, Selasa (16/5/2023).

Amin menambahkan, Kementerian BUMN yang bertugas membina dan mengawasi manajemen bank-bank BUMN tidak bisa lepas tangan. Pasalnya, peretasan sistem IT bank-bank BUMN sudah beberapa kali terjadi.

Sebagaimana diketahui, kelompok ransomware LockBit 3.0 mengklaim telah menyebarkan semua data itu di dark web setelah sejumlah permintaan uang yang diminta tak dipenuhi BSI. Data sekitar 80 persen nasabah diklaim telah dicuri saat kelompok tersebut melumpuhkan sistem teknologi informasi (IT) Bank BSI dari Senin (8/5/2023) hingga Kamis (11/5/2023) lalu.

- Advertisement -

Grup peretas asal Rusia, Lockbit, mengklaim bertanggung jawab atas serangan siber yang melumpuhkan semua layanan BSI. Peretasan ini adalah jenis serangan siber yang biasa disebut ransomware. Peretas mengenkripsi data-data berharga milik target kemudian meminta sejumlah uang untuk membukanya kembali.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER