Jumat, 22 November, 2024

Kementan Dorong Pertanian Eksponensial di Kabupaten Cianjur

MONITOR, Cianjur – Direktorat Aneka Kacang dan Umbi, Ditjen Tanaman Pangan dan Dinas Pertanian Provonsi Jabar & Kabupaten Cianjur melakukan rapat koordinasi penyiapan program eksponensial komoditas kedelai berbasis hulu-hilir. Kegiatan ini sesuai dengan arahan Mentan Sahrul Yasin Limpo, agar Kementan bekerja dengan trobosan-trobosan baru yang membumi dan berdampak untuk kesejahteraan petani.

Rapat kegiatan eksponensial di pimpin langsung Direktur Aneka Kacang dan Umbi, Enie Tauruslina Amrulloh, Rabu (09/04/2023).

Menurut Enie Tauruslina, program eksponensial di Kabupaten Cianjur seluas 1000 hektar iru merupakan program yang memadukan hulu dan hilir yang akan dijadikan role model agar dapat dicontoh seluruh wilayah di Indonesia, sebagai acuan kegiatan pengembangan budidaya kedelai dari hulu sampai hilirisasi yang menghasilkan prodak jadi.

“Sehingga dapat memberikan nilai tambah yang lebih untuk komoditas kedelai,” kata Enie, dalam keterangan tertulisnya, dikutip Rabu (10/05/2023).

- Advertisement -

Lingga selaku Plt. Kepala Dinas Kabupaten Cianjur menyambut baik ada program eksponensial tersebut. “Hal ini, selain memberikan nilai tambah diharapkan juga dapat membantu program pengentasan stanting yang sedang digalakan di Kabupaten Cianjur,” ujar Lingga.

Untuk diketahui, Kementerian Pertanian akan mengembangkan penanaman kedelai seluas 8.000 hektar di Kabupaten Cianjur. Dari jumlah ini, seluas 1000 hektar akan digunakan untuk eksponensial, 100 hektar untuk koorporasi, dan sisanya akan digunakan untuk pertanaman reguler peningkatan produktivitas. Bantuan yang diberikan berupa benih, pupuk dan obat obatan pertanian. Selain itu untuk penganan pasca panen juga akan dibangun Rumah UV dan Unit Pengolahan hasil untuk hilirisasinya.

Pada kesempatan terpisah, Suwandi selaku Dirjen Tanaman Pangan menyampaikan bahwa kegiatan eksponensial harus didukung oleh semua pihak, baik pemerintah pusat, lintas Kementerian/Lembaga dan pemerintah daerah.

“Diharapkan kegiatan ini dapat menaikan pendapatan masyarakat setempat,” kata Suwandi.

Selain mendorong kegiatan eksponensial, Enie juga mengunjungi kegiatan korporasi kedelai di Kecamatan Tanggeng seluas 100 hektar yang sudah di tanam dan sudah panen seluas 30 hektar. Adapun hasilnya, sudah di beli langsung oleh offtaker CV Unggul Jaya sebesar Rp.12.000 /kg, sisanya diperkirakan akan panen pada Juni 2023.

Selain dijadikan benih, kedelai di Kelompok Tani Lembur Sawah, Desa Kertajaya, Kecamatan Tanggeung, juga dijadikan untuk konsumsi, dan diproses di UPH (Unit Pengolah Hasil) Kedelai Kecamatan Tangeung untuk di jadikan tahu dan tempe yang merupakan bantuan Unit UPH dari Kementan tahun 2020. Adapun kebutuhan kedelai di UPH yaitu 100 Kg per hari.

Enie Tauruslina saat berdiskusi dengan anggota Kelompok Tani Lembur Sawah, mengajak agar terus semangat mengembangkan kedelai. Seluruh kegiatan yang bersifat korporasi harus terpadu hulu-hilir, terutama penguatan di hilirisasi. Selain itu kegiatan harus berkesinambungan jangan hanya mengandalkan bantuan pemerintah, bahkan kedepannya dapat mengakses permodalan lainnya seperti KUR untuk memperbesar skala usaha kelompok.

Ceceng selaku Ketua kelompok “Lembur Sawah” mengucapkan terimakasih kepada Kementan atas bantuan dan perhatian selama ini sehingga dapat meringankan beban anggota kelompok dan tetunya dapat menambah penghasilan kelompok tani Lembur Sawah.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER