MONITOR, Jakarta – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga mendorong kolaborasi antara pemerintah dan dunia usaha dalam menciptakan pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi melalui pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Upaya pemberdayaan perempuan di bidang UMKM yang dilaksanakan sektor swasta diharapkan mampu mendukung perempuan untuk memulai atau mengembangkan UMKM mereka agar tercipta kesetaraan gender, meningkatkan lapangan pekerjaan, dan meningkatkan kontribusi perempuan terhadap ekonomi.
“Berbicara mengenai UMKM tidak terlepas dari peran para perempuan dalam menumbuh-kembangkan perekonomian Indonesia. Data terakhir Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah mencatat dari total UMKM di Indonesia yang berjumlah 65,5 juta, 64 jutanya adalah usaha mikro, dimana lebih dari setengahnya dimiliki dan dikelola oleh perempuan,” kata Menteri PPPA dalam Pembukaan Program ANJANI (Gerakan Maju Wanita Indonesia) 2023 yang hadir secara virtual, Selasa (09/05/2023).
“Meski demikian, masih terdapat beberapa tantangan yang harus dihadapi oleh perempuan dalam mengembangkan bisnis yang mereka miliki, seperti minimnya sarana pelatihan, akses permodalan, dan akses terhadap kerja sama jangka panjang,” sambungnya.
Menteri PPPA menegaskan upaya KemenPPPA dalam mendorong pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi, yaitu telah melakukan pengembangan Desa/Kelurahan Ramah Perempuan dan Peduli Anak (D/KRPPA). Program D/KRPPA bertujuan untuk menciptakan episentrum baru bagi pembangunan yang berbasis gender, salah satunya dengan menumbuhkan pusat ekonomi yang berbasis desa/kelurahan.
“Pemberdayaan ekonomi perempuan membutuhkan sinergi yang kuat antar pemangku kepentingan untuk menjawab tantangan dan peluang bagi perempuan untuk berdaya, salah satunya melalui program ANJANI. Kami mengapresiasi dan mendukung penuh program ANJANI yang telah dilaksanakan secara konsisten oleh P&G Indonesia, dalam mendukung kesetaraan gender terutama di dalam dunia usaha,” tuturnya.
Menteri PPPA menjelaskan program pemberdayaan ekonomi perempuan yang dilaksanakan oleh dunia usaha turut memberikan peluang baru bagi wirausaha perempuan untuk mengembangkan bisnisnya dan diharapkan dapat terus berlanjut.
“Dalam kesempatan yang baik ini, kami mengharapkan P&G Indonesia untuk terus berkomitmen mendukung kesetaraan gender di perusahaan melalui program-programnya. Dan saya berharap program yang diinisiasi oleh P&G Indonesia ini juga dapat menjadi inspirasi bagi banyak perusahaan lain dalam memberdayakan perempuan wirausaha,” tegasnya.
Menteri PPPA menambahkan KemenPPPA senantiasa membuka peluang untuk bersinergi melalui program Desa/Kelurahan Ramah Perempuan dan Peduli Anak untuk meningkatkan pemberdayaan ekonomi perempuan di desa/kelurahan maupun di kelurahan dengan dunia usaha. Sinergi tersebut diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam memajukan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan di Indonesia secara lebih masif.
Sementara itu, Deputi Bidang Kesetaraan Gender KemenPPPA, Lenny N. Rosalin menyampaikan potensi perempuan dalam bidang ekonomi di berbagai sektor-sektor usaha yang diminati diantaranya fashion, kriya dan kuliner. Wirausaha perempuan dapat mendukung peningkatan ekonomi keluarga, yang kemudian berdampak pada masyarakat, dan juga turut mendorong perekonomian nasional sehingga perlu didukung oleh seluruh pemangku kepentingan, termasuk dunia usaha.
“Perempuan yang berdaya secara ekonomi akan turut serta meningkatkan kesejahteraan keluarganya, memberikan nutrisi dan pendidikan yang lebih baik bagi anak-anaknya. Kesejahteraan keluarga juga turut meminimalisir terjadinya kekerasan, praktek-praktek eksploitasi anak dan perkawinan anak yang lekat dengan masalah kemiskinan. Dalam jangka panjang, berdayanya seorang perempuan akan meningkatkan pembangunan berkelanjutan,” kata Lenny.