MONITOR, Jakarta – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, merealisasikan persiapan pengamanan Musim Tanam (MT) 2022/2023 dari serangan tungro di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah dalam bentuk bimbingan teknis pada 28/9/2022 yang di hadiri perwakilan dari Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan, Perwakilan Dari Dinas Pertanian Kabupaten Kapuas dan Tenaga Ahli Anggota DPR RI Komisi IV. Kegiatan bimbingan teknis penanganan tungro ini dilaksanakan sebagai upaya tindak lanjut kejadian serangan tungro pada MT 2022.
Pada kesempatan tersebut, Koordinator Pengendalian OPT Serealia, Gandi Purnama, menekankan perlunya sosialisasi penanganan tungro sedini mungkin bagi petani dan petugas menjelang musim tanam berikutnya.
“Melalui bimbingan teknis ini kami harapkan petani mengetahui dan melakukan upaya antisipasi serangan tungro, seperti dengan meningkatkan kesuburan lahan dan kesehatan tanaman serta pengendalian sejak persemaian” papar Gandi.
Di tempat terpisah, Direktur Perlindungan Tanaman Pangan, M. Takdir Mulyadi menegaskan pentingnya pengendalian tungro secara pre-emtif dan ramah lingkungan.
“Tingkatkan imun tanaman sejak dari benih, bibit, persemaian hingga pertanaman fase vegetatif dengan penggunaan agens pengendali hayati. Selain itu, intensifkan pengamatan sejak persemaian sehingga serangan tungro dapat ditekan seminimal mungkin,” tutur Takdir.
Sementara itu Kepala Seksi Perbenihan dan Perlindungan Tanaman Pangan, Sugiana, yang Mewakili Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kapuas menyampaikan terima kasihnya dengan pelaksanaan bimbingan teknis ini, ia berharap semoga serangan tungro seperti musim tanam kemarin tidak terjadi lagi di Kabupaten Kapuas dan target produksi dapat tercapai dengan baik.
“terima kasih kepada Kementan karena telah memfasilitasi kegiatan hari ini untuk mencari solusi bersama dengan petani dan petugas agar musim tanam ke depan aman dari OPT khususnya tungro” ungkap Sugiana
Kemudian fungsional Pengendali OPT (POPT) dari Balai Besar Peramalan OPT Jatisari, Ani Widarti, mengatakan Beberapa upaya yang dapat dilakukan seperti menekan populasi vektor wereng hijau dengan penggunaan agens pengendali hayati (Baeuveria, Metarhizium) dan tanaman refugia, pergiliran varietas, sanitasi lahan dari sumber serangan (singgang dan gulma), penggunaan benih sehat dan toleran (inpari, 7, 8, 9, 36, 37), induksi ketahanan sistemik (perendaman benih dengan Paenibacillus polimyxa, PGPR), dan eradikasi selektif tanaman terserang.
“ada tiga langkah pengendalian yaitu amati, kenali, dan kendalikan” pungkas Alin sapaan akrabnya
Pada kesempatan lain Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi menekankan kembali pentingnya antisipasi dan persiapan pengamanan produksi dari OPT menjelang MT Okt–Mar 2022/2023 di seluruh wilayah.
“Hal ini sebagai tindak lanjut arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) agar kita selalu berusaha mempertahankan dan meningkatkan swasemabada beras yang telah kita capai” tutup Suwandi.