Selasa, 26 November, 2024

Produktivitas meningkat, Petani Klaten Sambut Panen di Lokasi P4

MONITOR, Klaten – Kegiatan Pemberdayaan Petani dalam Pemasyarakatan PHT (P4 ) sudah memasuki masa panen di beberapa wilayah. Salah satunya di Kelompok Tani (Poktan) Rukun Tani Desa Kalikebo Kecamatan Trucuk Kabupaten Klaten Provinsi Jawa Tengah. Petani menyambut baik hasil panen di lokasi P4 yang terbukti lebih besar dibandingkan musim tanam sebelumnya.

Poktan Rukun Tani telah menyelesaikan semua rangkaian P4 yang terdiri dari 4 kegiatan utama antara lain eksplorasi agens pengendali hayati (APH), perbanyakan, aplikasi, dan evaluasi. APH hasil eksplorasi yang ditemukan oleh poktan Rukun Tani yaitu Trichoderma sp. dan Beauveria bassiana yang kemudian diperbanyak dan diaplikasikan di lahan pertanaman padi milik petani.

Selain mengembangkan APH spesifik lokasi, petani juga diarahkan untuk menyeleksi benih sebelum tanam, mengaplikasikan PGPR, pupuk hayati, pestisida nabati dan juga menanam tanaman refugia di sekitar pertanaman padi. Keberadaan refugia diharapkan mampu meningkatkan populasi musuh alami sehingga kemampuan menekan hama juga meningkat.

Refugia ditanam sebelum olah tanah atau sebelum tanaman utama ditanam agar pada saat tanaman pokok mulai tumbuh, refugia sudah berbunga dan dapat menjadi tempat berlindung atau berkembang biak musuh alami dan serangga polinasi.

- Advertisement -

Produktivitas gabah kering panen (GKP) yang dihasilkan di lokasi P4 Poktan Rukun Tani yaitu 7,6 ton/ha. Angka tersebut meningkat dari hasil panen di musim tanam sebelumnya yang berkisar antara 6.5 ton/ha.

Petugas POPT Kecamatan Trucuk, Abdul Aziz sebagai petugas yang mendampingi Poktan Rukun Tani menerangkan bahwa selama kegiatan P4, respon petani di wilayah kerjanya sangat bagus untuk belajar dan meningkatkan kapasitas diri.

“Respon petani sangat baik. Setiap rangkaian kegiatan tidak pernah ketinggalan karena mereka memang semangat untuk belajar. Mereka juga jadi pelopor dan motor penggerak petani lain dalam menerapkan prinsip-prinsip PHT”, ujar Aziz.

Menindaklanjuti perkembangan kegiatan P4 dari berbagai daerah, Direktur Perlindungan Tanaman Pangan, Takdir Mulyadi berpesan agar manajemen logistik APH di tingkat petani pelaksana ataupun alumni P4 harus diperhatikan dan terdata dengan baik.

“Tolong administrasi kelompok untuk produksi APH dan jumlah pemanfaatan atau produk yang dikeluarkan dari sini dapat dibuat dengan rapi. Mudah-mudahan seiring berjalannya waktu, petani lain yang masih konvensional dapat mulai beralih ke organik. Minimal jumlah pupuk dan pestisida kimia yang digunakan dapat berkurang, syukur-syukur bisa full organik,” ucap Takdir.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi juga menyampaikan dukungannya terhadap segala bentuk kegiatan pengamanan produksi pertanian berbasis ramah lingkungan agar pertanian dapat berkelanjutan.
“Kegiatan ini silahkan terus dilaksanakan dan direplikasi oleh daerah. Praktik budidaya ini sangat baik karena sesuai dengan tren global menggunakan bahan-bahan alami untuk menyediakan pangan yang sehat dan mencukupi kebutuhan pangan bagi rakyat Indonesia”, ujar Suwandi.

Suwandi menegaskan bahwa pihaknya akan terus mendorong petani untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan penerapan usaha tani sehat berbasiskan pengelolaan hama terpadu (PHT).

“Kita akan terus mendorong para petani kita untuk terus bergerak maju, terus berkiprah mengembangkan dan menerapkan prinsip-prinsip PHT yang menjadi dasar cara berusaha tani yang lebih baik, lebih sehat dan menjaga kelestarian agroekosistem,” pungkas Suwandi.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER