MONITOR, Semarang – Untuk mengentaskan wabah penyakit mulut dan kuku atau yang biasa disebut sebagai PMK, Propinsi Jawa Tengah sedikitnya membutuhkan enam juta dosis. Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Menurut Ganjar Pranowo, dosis enam juta yang dibutuhkan wilayahnya agar menciptakan kekebalan pada hewan ternak di Jawa Tengah. Sedikitnya ada sekitar 2,1 juta hewan ternak yang akan menjadi target vaksinasi.
“Kami membutuhkan kira kira 6 jutaan vaksin. Karena akan ada tiga kali,” ujar Ganjar Pranowo.
Sebelumnya, 1.500 dosis vaksin PMK telah disalurkan pemerintah pada Selasa 21 Juni 2022. Kemudian selang 2 hari kemudian tepatnya Kamis 23 Juni 2022, Jawa Tengah kembali menerima vaksin sebanyak 75.500 dosis.
Ganjar Pranowo berharap dalam satu semester ke depan penyuntikkan vaksin tahap pertama akan selesai dilakukan. “Minimal kalau enam bulan ke depan ini bisa disuntik vaksin pertama itu bisa cepat,” ucap Ganjar.
Mengenai penanganan penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak tersebut Ganjar mengusulkan dijalankan karantina berdasarkan zonasi. “Kalau menurut saya zona, apakah desa dan beberapa desa atau kecamatan dan beberapa kecamatan, sehingga tidak restriktif atau terbatas hanya di wilayah satu pemerintahan,” tuturnya.
Ganjar juga mengingatkan masyarakat agar semakin waspada. Pasalnya penyakit ini bisa menulari hewan berkuku belah seperti sapi, kerbau, kambing, babi. dan lainnya. “Sejauh ini belum ada masker untuk sapi, jadi agak riskan memang penularannya,” tutur dia.