MONITOR, Ponorogo – Kementerian Pertanian bersama Anggota komisi IV DPR RI menyelenggarakan Bimbingan Teknis Kemandirian Benih Jagung Hibrida dengan tujuan peningkatan kapasitas petani menuju kemandirian benih jagung hibrida dalam rangka mendukung ketersediaan benih pasokan pakan ternak. yang diikuti oleh petani, kelompoktani millennial, penyuluh, Kelompok Wanita Tani sekitar Kabupaten Ponorogo (24/5)
Drs Ibnu Multazam, anggota DPR RI komisi IV, menyampaikan sangat menyambut baik atas terselenggaranya Bimtek ini, sehingga petani Ponorogo mendapatkan ilmu membuat benih jagung hibrida secara profesional sesuai dengan spesifik lokasi tanahnya, sehingga hasil panennya bisa lebih baik dan harganya berpihak kepada petani.
“Dengan Bimtek ini, petani Ponorogo dapat mendukung pemerintah dalam menggenjot peningkatan produksi dan produktivitas jagung, dimana melalui kemandirian benih jagung, peluang pasar benih untuk mendukung pasokan pakan ternak sangat terbuka”, ungkap Ibnu
Pada kesempatan yang sama, Plh. Direktur Perbenihan Takdir Mulyadi mengatakan, bahwa Bimtek ini merupakan upaya untuk meningkatan kemampuan para pejuang pangan agar mendapat apresiasi dalam membuat benih jagung hibrida insitu secara mandiri, mengurangi biaya produksi tani dan meningkatkan kesejahteraan petani.
“ Kementan terus mendorong peningkatan produktivitas jagung menuju ketahanan pangan yang tangguh. Untuk memajukan sektor pertanian, seluruh kegiatan agar terintegrasi dari hulu sampai hilir hingga pemasaran” jelas Takdir
Lebih lanjut Takdir menjelaskan bahwa potensi pasar benih jagung hibrida sangat besar, jika petani berhasil membuat benih jagung sendiri dengan bermitra, keuntungannya hampir 2 kali lipat konsumsi dengan harga jual calon benih (glondong sawah berkisar Rp. 5.250 – 6.000/kg) dibandingkan dengan harga jual jagung konsumsi sekitar Rp. 4.000 belum di kurangi biaya pengeringan, memipil dan pengangkutan.
Disamping itu, petani masih mendapatkan keuntungan lain sebagai tenaga kerja detaseling, babat jantan dan masih mendapat keuntungan sisa tanaman yang dibabat sebagai pakan ternak dan setelah panen langsung diambil mitra, imbuhnya.
Hal senada disampaikan Wakil Bupati Ponorogo, Hj. Lisdyarita, SH, bahwa dirinya sangat mengapresiasi Komisi IV DPR RI bersama Kementan yang menaruh perhatian pada petani, khususnya pada peningkatan produksi pertanian jagung yang menjadi andalan di Kabupaten Ponorogo.
“Kegiatan Bimtek ini dapat memberi semangat petani di Ponorogo untuk terus bisa menopang kebutuhan jagung pasokan pakan ternak secara Nasional”, pungkas lisdyarita
Terpisah Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi mengapresiasi bimtek ini ia berharap kegiatan semacam bisa terus dilakukan untuk meningkatkan kemampuan petani-petani yang ada di seluruh indonesia . “ Saya berharap agar para petani memproduksi benih sendiri, sehingga biaya produksi tani bisa di tekan “ ujar Suwandi.
Suwandi mengapresiasi dan mendukung kegiatan ini,Sesuai arahan Menteri PertanianSyahrul Yasin Limpo yang memerintahkan jajaran Kementerian Pertanian baik pusat maupun daerah dan juga para petani setiap hari, setiap waktu harus terus melakukan terobosan- terobosan, inovasi, kreatifitas sehingga dapat naik kelas menuju pertanian indonesia maju,mandiri,modern.