MONITOR, Jakarta – Ribuan masyarakat Jakarta melaksanakan Salat Ied di Jakarta Internasional Stadium (JIS) di Jakarta Utara. Masyarakat mulai berdatangan ke JIS sejak pukul 06.00 WIB. Mereka nampak senang dan bersemangat karena akan menjadi orang pertama kali mengikuti Salat Ied di stadion bertaraf internasional tersebut.
Mereka yang tinggal dekat dengan JIS, yang berada di kawasan Sunter, Jakarta Utara, datang dengan berjalan kaki, sementara yang jauh, datang dengan kendaraan pribadi, baik mobil maupun sepeda motor.
Ketua MUI Muhammad Cholil Nafis dipercaya menjadi khatib, sementara Ustaz Heri Kuswanto dipercaya menjadi imam. Ustaz Heri adalah juara nasional Tilawah Dewasa Putra MTQ Nasional tahun 2018.
“Di hari yang penuh kemenangan dan fitri ini, kita juga berbahagia dapat melaksanakan ibadah salat Idulfitri di Jakarta International Stadium (JIS) yang berkonsep ‘Stadion Kita’. Artinya, stadion dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia secara luas,” kata Gubernur Anies Baswedan saat memberi sambutan, sebelum salat dimulai.
JIS merupakan venue yang multiguna, karena selain merupakan fasilitas olahraga, juga dapat dimanfaatkan untuk tempat diselenggarakannya ibadah keagamaan, kegiatan seni dan budaya, hingga tempat berkumpul dan berinteraksi masyarakat.
JIS didesain untuk memudahkan salat karena garis area persimpangan lantai plaza (concourse) telah sesuai dengan arah kiblat dan dapat dimanfaatkan sebagai tempat salat berjamaah seperti yang dilakukan pagi ini.
“JIS sebuah infrastruktur hasil karya arsitektur anak bangsa yang inovatif, berstandar internasional, berwawasan lingkungan, dan merefleksikan masyarakat Indonesia, serta menegaskan Jakarta sebagai kota global. Kota megapolitan terbesar di belahan bumi selatan, kota yang memiliki banyak kejadian sejarah penting bagi bangsa ini, dan memberikan masa depan untuk menciptakan sejarah-sejarah penting berikutnya, Insya Allah,” kata Anies lagi.
Tahun ini merupakan tahun pertama masyarakat Indonesia boleh berkumpul dan berkerumum, karena sejak pandemi Covid-19 melanda dunia, termasuk Indonesia, pada tahun 2020, kegiatan yang melibatkan banyak orang seperti ini dilarang.
“Kerumunan” ini diizinkan karena di Jakarta pun selain kasus Covid sudah melandai, juga warganya telah divaksin.
Meski demikian, Anies tetap berharap agar semua pihak untuk terus berupaya agar pandemi COVID-19 cepat berlalu.
“Kita jadikan perjalanan selama COVID-19 sebagai pengalaman. Kita belajar bahwa betapa berharganya suatu kebersamaan, keberkahan dari silaturahmi secara tatap muka, dan menjadi introspeksi untuk menjadi generasi umat yang lebih baik,” pungkasnya.