MONITOR, Bandar Lampung – Mentan Syahrul Yasin Limpo di sela sela kunjungan kerjanya ke Kab Lampung Tengah berkesempatan menghadiri dan memberikan arahannya pada Rapat Koordinasi Teknis Nasional (Rakorteknas) Tahun 2021 lingkup Ditjen Peternakan dan Keswan yang diselenggarakan di Hotel Novotel Bandar Lampung Rabu (8/12). Rakorteknas ini diselenggarakan untuk mengevaluasi kinerja program/kegiatan tahun 2021 dan sosialisasi rencana kerja program/kegiatan tahun 2022.
Dalam sambutannya, Mentan Syahrul Yasin Limpo berharap agar konsolidasi ini dapat menemukan harapan dan kebutuhan rakyat. Ia mengatakan bahwa kesejahteraan hanya ada pada pemerintahan yang berpihak pada rakyat.
“Kita harus bisa mencari solusi. Solusi itu harus dicari bersama masyarakat, petani dan mitra mitra kita yang lain”, ucap Mentan.
Lebih lanjut Mentan menginstruksikan untuk selalu membuat inovasi-inovasi dan teknologi artificial inteligen dalam usaha peningkatan produksi.
Sejalan dengan hal tersebut, Dirjen Peternakan dan Keswan Nasrullah mengatakan bahwa Swasembada protein hewani tidak akan tercapai tanpa sinergitas antara Pemerintah, Pemerintah daerah, swasta dan masyarakat. Juga perlu peningkatan peran akademisi serta sinergitas program dengan Kementerian/Lembaga terkait.
“Panen Pedet yang baru saja dilaksanakan merupakan salah satu contoh sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, UPT dan berbagai pihak dalam peningkatan populasi sapi dan kerbau dalam negeri” ujarnya.
Adapun kegiatan prioritas tahun 2022 dalam rangka meningkatkan populasi dan produksi sapi/kerbau di dalam negeri diantaranya melalui: pengembangan Desa Korporasi Sapi, Program SIKOMANDAN, pengembangan sapi Belgian Blue, fasilitasi akses pembiayaan melalui KUR dan pengembangan investasi untuk peningkatan skala usaha dan efisiensi.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Komisi IV Sudin mengatakan bahwa Komisi IV selalu mendukung peningkatan produksi dalam semua bidang pertanian.
“Anggaran untuk bidang pangan minimal 1% dari total anggaran negara” ungkapnya.
Lebih lanjut Sudin mendorong agar semua instansi bidang pertanian dapat secepatnya melakukan penyerapan agar semua target yang sudah ditetapkan dapat segera tercapai.
“Komisi IV sangat mendukung peningkatan produksi hewan sapi dan lain lain di Indonesia, jadi segera realisasikan anggaran di masing-masing instansi agar tidak terkena refocusing lagi” ujarnya.
Tagline PAKSAKAN
Mentan mengingatkan agar setiap insan pertanian untuk bekerja lebih dari biasanya.
“Saya mau tagline PAKSAKAN sebagai motto sehari hari, tidak mungkin kita bisa memenuhi kebutuhan pangan 273 juta orang kalau hanya hanya biasa biasa saja ” katanya.
Tangline PAKSAKAN yang sering disebut Mentan merupakan singkatan dari Planning, Atensi, Knowledge, Skill, Action, dan Komitmen. Mentan meminta seluruh jajaran di pusat, UPT dan OPD dapat membuat planning yang benar, dengan atensi yang besar, didukung pengetahuan dan keterampilan yang mumpuni, dengan aksi yang tidak biasa dan komitmen yang besar.
Mentan mengatakan bahwa harus dilakukan berbagai usaha seperti beradaptasi dengan situasi yang ada, meninggalkan cara cara manual dan tidak boleh berspekulasi, karena kebutuhan pangan 273 juta orang harus terpenuhi.
“Saya harap pertemuan ini juga dapat mengurai simpul-simpul titik kritis isu-isu bidang peternakan. Pengalaman 2021 jadikan pelajaran untuk perbaikan pelaksanaan 2022” pungkas Mentan diakhir sambutannya.
Dalam Rakorteknas ini, disampaikan laporan kinerja bidang peternakan dan Kesehatan Hewan selama tahun 2021. Berdasarkan prognosa ketersediaan dan kebutuhan daging sapi/kerbau, daging serta telur ayam ras nasional, tampak bahwa untuk bulan Desember 2021 dan awal tahun 2022, terjamin cukup penyediaannya. Hal ini terlihat dari neraca akhir daging sapi/kerbau yang diperkirakan surplus 130.644 ton, daging ayam ras surplus 320.145 ton, dan telur ayam ras surplus 241.416 ton.
Capaian kinerja ekspor Komoditas Peternakan pada tahun 2021, berdasarkan data BPS periode bulan Januari – Oktober mencapai 278.563 Ton dengan nilai USD 986.378 (setara Rp. 14.302 Triliun) atau tercapai 100,19% dari target USD 984.440. Volume ekspor meningkat sebesar 4,53% dan Nilai ekspor meningkat sebesar 33,74% apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2020. Hal ini sejalan dengan kebijakan Kementerian Pertanian (Kementan) dalam meningkatkan daya saing melalui Program GRATIEKS (Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor) dan mempermudah perizinan ekspor.
Berbagai Komoditas Peternakan Indonesia saat ini telah mampu menembus pasar internasional, seperti daging ayam olahan, sarang burung walet, pakan ternak, obat hewan, produk susu olahan, ternak babi, kambing, domba, kelinci hidup hingga produk larva. Total negara tujuan ekspor Produk Peternakan dan Kesehatan Hewan sampai saat ini telah ke 97 negara.