MONITOR, Grobogan – Kedelai bantuan Kementerian Pertanian kembali ditanam di Kabupaten Grobogan pada akhir tahun 2021 di Desa Belor, Kecamatan Ngaringan, Kabupaten Grobogan Jawa Tengah seluas 100 ha. Penanaman dihadiri oleh Bupati Grobogan, Sri Sumarni bersama Direktur Aneka Kacang dan Umbi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian yang diwakili Mulyono (Koordinator Kedelai).
Kegiatan ini juga didampingi oleh Komandam Kodim Grobogan, Kapolres Grobogan, Kepala Dinas pertanian dan perkebunan Provinsi Jawa Tengah, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Grobogan, Kajari Purwodadi, serta unsur muspida Kabupaten Grobogan hari Rabu (8/12).
Dalam sambutannya Bupati Grobogan Sri Sumarni sangat mengapresiasi bantuan demplot perbenihan kedelai yang disalurkan Kementan dan berharap agar Kementerian Pertanian pada T.A 2022 dapat memprioritaskan petani di Kabupaten Grobogan untuk diberikan bantuan kembali. “Bantuan ini sangat bermanfaat dalam meningkatkan minat tanam kedelai dan dapat meningkatkan pendapatan serta kesejahteraan masyarakat kami,“ ujarnya.
Sri Sumarni menyatakan kesiapan wilayahnya mengembangkan kedelai dan kedepan menjadikan Grobogan sebagai sentra kedelai konsumsi dan benih kedelai terbesar di Indonesia, dengan harga jual yang kompetitif seperti saat ini yakni di kisaran harga Rp 10.000 per kg.
Sementara itu Koordinator Kedelai Mulyono mengatakan, “Seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia masih terus berusaha untuk tidak mengimpor kedelai sehingga harapannya kedelai lokal dapat terus meningkat untuk memenuhi kebutuhan kedelai nasional,“ ujar Mulyono. Dengan adanya Gerakan Tanam ini harapannya dapat kembali meningkatkan semangat petani dalam menanam kedelai lokal.
Kabupaten Grobogan pada Tahun 2021 mendapat bantuan program pengembangan kedelai dari pemerintah pusat seluas 15.355 Ha, dan merupakan kabupaten dengan bantuan terluas secara nasional. Bantuan berupa benih, Rhizobium, Pupuk NPK non Subsidi, Herbisida/Pestisida, dan Pupuk hayati Cair.
Gerakan tanam kali ini juga menggandeng personel TNI Angkatan Darat sebagai perwujudan kerjasama sinergitas antara Kementan dengan TNI AD. Danramil Slamet yang hadir mewakili Dandim Grobogan saat diwawancara menyebutkan bahwa TNI AD mendukung sepenuhnya program Kementerian Pertanian. Sebagai perwujudan sinergitas menjaga ketahanan pangan negeri.
“Tentunya ini bukan hal baru bagi kami, TNI AD dan Kementan sudah sejak beberapa tahun belakangan ini intens bersama-sama membangun pertanian, ini adalah bentuk kerjasama menjaga ketahanan pangan dan kami akan terus bersama mengawal kegiatan yang menjadi prioritas Kementan,” ujarnya.
Gerakan Tanam saat ini merupakan program demplot perbenihan kedelai untuk persiapan benih kedelai Tahun 2022. Kabupaten Grobogan mendapat alokasi tambahan untuk demplot perbenihan seluas 100 ha yang tersebar di 3 kelompok tani di kecamatan Belor, kecamatan Sarirejo dan kecamatan Tarub.
Sebagai sentra kedelai nasional Kabupaten Grobogan patut mendapat apresiasi karena menanam kedelai sudah menjadi budaya petani di sini. Di Grobogan terkenal dengan sistem “Methuk” Atau tumpang sisip dengan jagung. Hal ini perlu dicontoh oleh daerah lainnya agar kedelai dapat berjaya di negeri sendiri.
Terpisah Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi menyampaikan bahwa program pengembangan kedelai terus kita galakkan di seluruh Indonesia baik produksi untuk benih maupun konsumsi.
“Kita harus mandiri, ke depan jangan lagi bergantung dari negara lain. Karena kedelai ini tanaman hebat, justru dengan menanam kedelai bisa menyuburkan tanah dan mengikat Nitrogen di udara bebas,” tekannya. Sejalan dengan program dan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yaitu menggerakkan seluruh sektor pertanian untuk mencukupi hajat hidup seluruh rakyat Indonesia.