MONITOR, Jakarta – Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, sukses menata Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara. Namun anggota DPRD DKI dari Fraksi Gerindra, Syarif, mengingatkan Anies, dibalik suksesnya penataan dan pembangunan Kampung Akuarium ada jejak Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
“Saya memang menjadi saksi betapa kuatnya Gubernur DKI Jakarta, membela dan mengasuh warga miskin kota. Tapi saya juga menjadi saksi ada jejak Pak Prabowo, ada suara Pak Prabowo dan nafas Pak Prabowo di Kampung Akurium,” ujar Syarif kepada MONITOR.
Dikatakan Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jakarta ini, Prabowo pernah hadir memberikan perhatian dan bantuan disaat warga Kampung Akuarium tergusur dari tempat tinggalnya di tahun 2016 lalu.
“Sekarang warga Kampung Akuarium bisa tersenyum, karena 17 Agustus 2020, setahun lalu, Pemprov DKI meletakan batu pertama tanda dimulainya pembangunan penataan Kampung Akuarium. Sekarang tempat di HUT ke 76, warga Kampung Akurium bisa menikmati ‘kemerdekaan’ dengan adanya hunian baru,”ungkap Sekertaris Komisi D DPRD DKI ini.
Diketahui, tepat pada momentum HUT ke 76 Republik Indonesia, pembangunan tahap 1 Kampung Susun Akuarium akhirnya rampung. Didanai lewat kewajiban pengembang, 2 blok bangunan 5 lantai yang terdiri dari 107 unit hunian dapat mulai ditempati oleh warga Kampung Akuarium.
“Pembangunan Kampung Akuarium ini merupakan program strategis daerah yang menjadi prioritas dilaksanakan melalui dana kewajiban pengembang sesuai Peraturan Gubernur Nomor 112 Tahun 2019 tentang Tata Cara Pemenuhan Kewajiban Pembiayaan dan pembangunan rumah susun murah / sederhana melalui onversi oleh para pemegang izin pemanfaatan ruang,” ujar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Selasa (17/8/2021).
Menurut Anies, rampungnya pembangunan Kampung Susun Akuarium merupakan bentuk ikhtiar untuk melunasi janji-janji kemerdekaan yang telah disepakati pendiri bangsa ini. Terlebih, di Kawasan Pasar Ikan yang menjadi lokasi berdirinya Kampung Susun Akuarium tersebut memiliki nilai historis tersendiri karena menjadi tempat bertemunya dua putra fajar, Soekarno-Hatta setelah pulang dari pengasingan.
