MONITOR, Depok – Menjadi seorang narapidana (napi) atau Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) tidak menjadikan alasan untuk tidak dapat berkreatifitas. Pada umumnya, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) atau Rumah Tahanan Negara (Rutan) di Indonesia menyediakan berbagai macam program pembinaan, salah satunya adalah di bidang musik.
“Di Rutan Kelas I Depok, program pembinaan musik merupakan wadah bagi WBP untuk menumbuhkan minat dan bakat terpendam serta sebagai media kreativitas dalam bermusik,” kata Kepala Rutan Kelas I Depok, dalam keterangan resminya kepada MONITOR, Selasa (08/06).
“Ini dibuktikan dengan terbentuknya band Rutan Kelas I Depok, The Rudstik yaitu Rutan Depok Akustik,” jelas Anton melanjutkan.
Menurutnya, pada masa pandemi Covid-19, The Rudstik rutin melakukan latihan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) yang ketat. Kegiatan mereka itu pun dipantau langsung oleh petugas di Subseksi Bantuan Hukum dan Penyuluhan (BHP).
“Selain untuk meningkatkan skill, latihan The Rudstik ini juga menjadi hiburan tersendiri bagi para WBP, serta pegawai yang sedang bertugas. Penampilan mereka pun sangat memukau,” ungkap Anton.
Disebutkannya, sebagai Kepala Rutan Kelas I Depok, Anton sangat mendukung seluruh kegiatan pembinaan di rutan yang ia pimpin. Apalagi, lanjut dia, pembinaan atau program yang dapat meningkatkan kompetensi serta keahlian para WBP.
“Kegiatan-kegiatan yang sifatnya pembinaan bagi WBP, sangat saya dukung. Bukan hanya The Rudstik, seluruh kegiatan yang positif untuk WBP, saya dukung,” pungkasnya.