MONITOR, Jakarta – Sejumlah kota besar di dunia saat ini mulai mengambil langkah berani dalam mengatasi dampak perubahan iklim, termasuk Jakarta. Gubernur DKI Anies Baswedan mengatakan Jakarta terus mengembangkan rencana aksi iklim yang sesuai dengan target pada 2030 dan 2050 yang telah dicanangkan dalam Perjanjian Paris.
Dikatakan Anies, Jakarta kini tengah fokus dalam beberapa sektor utama, antara lain transportasi. Selain itu, Jakarta juga aktif berkomunikasi dengan para pemangku kepentingan untuk mengadvokasi mengenai pentingnya memiliki rencana aksi iklim yang sejalan dengan Perjanjian Paris.
“Jakarta saat ini sedang bekerja sama dengan Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) dan The United Cities and Local Governments Asia Pacific (UCLG ASPAC) untuk merekrut beberapa kota di Indonesia untuk bergabung salam Gerakan Cities Race To Zero,” kata Anies saat melaporkan progres konkret yang telah dilakukan Jakarta dalam hal advokasi perubahan iklim.
Menurut Anies, dengan memperluas Cities Race To Zero ini, maka diharapkan dapat mengadvokasi terciptanya integrasi vertikal dan horisontal dalam hal kebijakan, anggaran, dan aksi penanganan dampak perubahan iklim untuk kota-kota di Indonesia dan Asia Pasifik.
“Jakarta juga berinisiatif menerjemahkan materi kampanye Cities Race To Zero ke dalam bahasa lokal/ Indonesia, agar lebih mudah dipahami oleh para pemangku kepentingan lokal,” terangnya.
Sehingga, kata Anies, kedepan lebih banyak lagi kota-kota yang dapat mencapai target mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
