MONITOR, Jakarta – Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin menyatakan pengembangan wisata halal di Indonesia saat ini masih terhambat rendahnya literasi masyarakat. Hal ini mengakibatkan munculnya mispersepsi bahwa wisata halal berarti wisatanya disyariahkan.
Akibatnya, dikatakan Ma’ruf, sejumlah daerah keberatan mengaplikasikan konsep wisata halal ini. Padahal menurutnya, konsep wisata halal yang dimaksud adalah penyediaan layanan-layanan syariah di setiap destinasi wisata.
“Nantinya di tempat-tempat wisata itu ada layanan syariah, layanan halal, restoran halal, dan ada tempat salat,” jelas Ma’ruf Amin dalam keterangannya, Jumat (7/5/2021).
Ia menjelaskan, hal ini akan memberikan kenyamanan tersendiri kepada para wisatawan, khususnya wisatawan muslim. Seperti di Kota Beijing, Tiongkok, dan Nami Island, Korea Selatan, yang telah menerapkan konsep wisata halal ini.
“Di sana ada fasilitas halal, seperti restoran halal dan tempat salat. Padahal itu tempat orang datang dari seluruh dunia. Artinya mereka memang menyiapkan layanan halal seperti itu untuk membuat para wisatawan menjadi nyaman,” terang Ma’ruf Amin.