Sabtu, 23 November, 2024

Pemerintah siapkan Relokasi Warga Bencana Banjir Bandang di Lembata NTT

MONITOR, Lembata – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mendampingi Presiden Joko Widodo meninjau lokasi terdampak bencana banjir bandang di Desa Amakaka, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (9/4/2021). Banjir terjadi pada Minggu (4/4/2021) dini hari, yang disebabkan intensitas hujan tinggi hingga menyebabkan banjir bandang dari hulu pegunungan Ale Ape membawa material batu, pasir dan kayu log ke permukiman warga.

Hadir dalam peninjauan, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) Doni Munardo, Kepala Basarnas Henri Alfiandi, Gubernur NTT Viktor Laiskodat, Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur, Ketua Satgas Penanganan Bencana Kementerian PUPR Widiarto, dan Direktur Sungai dan Pantai, Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Bob Arthur Lombogia.

Presiden Joko Widodo menyampaikan tiga hal yang perlu diprioritaskan untuk penanganan tanggap darurat di Desa Amakaka, yakni mempercepat proses evakuasi, ketersediaan logistik bagi masyarakat dan pengungsi serta rencana relokasi permukiman warga terdampak banjir bandang.

“Saya sudah bicara dengan Gubernur NTT dan Bupati Lembata dan nanti persetujuan masyatakat, lokasi ini akan dipindahkan, akan direlokasi dan secepatnya akan dibangun dalam waktu yang secepat-cepatnya,” kata Presiden Joko Widodo.

- Advertisement -

Sebagai tindaklanjut rencana relokasi, Ketua Satgas Penanganan Bencana Kementerian PUPR Widiarto mengatakan, Kementerian PUPR akan terus melakukan koordinasi dengan intansi terkait, seperti Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB), Pemerintah Daerah, termasuk Kementerian ATR/BPN untuk mematangkan data permukiman warga terdampak.

“Tadi Bapak Menteri sudah perintahkan untuk mendata rumah-rumah karena lokasi di sini kelihatan harus direlokasi semua. Rumah-rumah nanti kita bantu dengan RISHA (Rumah Instan Sederhana Sehat), karena kita sudah ada knock down RISHA,” ujar Widiarto.

Selain itu, Widiarto menambahkan Kementerian PUPR juga terus melakukan penanganan tanggap darurat di Kabupaten Lembata dengan mengerahkan alat berat untuk membantu proses evakuasi, pembersihan puing-puing, dan membuka jalur terdampak longsor. Secara umum penanganan tanggap darurat bencana yang dilakukan Kementerian PUPR dilakukan dengan inventarisasi kerusakan, pemasangan tanda bahaya pada lokasi longsor di badan jalan, pembersihan lumpur badan jalan nasional di Pulau Lembata, dan dukungan sarana prasarana dasar.

Tercatat alat berat yang sudah beroperasi di lokasi banjir bandang sebanyak 15 unit Excavator, 15 unit Dump Truck, 1 unit grader, 1 unit loader. Kemudian juga disalurkan Mobil Tangki Air 4 unit dan Hidran Umum 6 unit untuk pemenuhan kebutuhan air bersih, juga tambahan sebanyak 5 unit Mobil Tangki Air dan 10 unit Hidran Umum saat ini dalam perjalanan dari Kupang.

Kepala Desa Amakaka Thomas Tiro Kurap mengucapkan terima kasih kepada Kementerian PUPR yang bergerak cepat mengerahkan alat berat untuk pembersihan material batu dan kayu.

“Saya atas nama Pemerintah Desa Amakaka mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penanganan bencana alam mulai dari hari pertama, khususnya alat berat setiap hari siang malam bekerja membersihkan timbunan batu dan mencari warga kami yang belum ditemukan,” tutur Thomas.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER