MONITOR, Jakarta – Kemampuan penelitian sangat penting bagi mahasiswa sebagai salah satu metode menggali pengetahuan dan menyampaikannya kepada khalayak. Dikatakan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Muhammad Ali Ramdhani pada kegiatan Pembinaan Penelitian Mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis), pada Senin (14/12) di Jakarta.
Lebih lanjut dikatakan Dhani, esensi penelitian adalah menemukan kebenaran dan menjustifikasi kepercayaan dalam bingkai kejujuran.
Mengutip Rene Descartes, Dhani mengatakan, de omnibus dubitandum (ragukan segala hal). Karenanya jangan pernah berhenti untuk penasaran (baca: berfikir) menggali fakta, mengeksplor peristiwa, dan menemukan sesuatu yang baru.
Guru Besar UIN Sunan Gunungjati Bandung ini berpesan agar dalam menyampaikan hasil-hasil penelitian harus memilih cara menyampaikan informasi dengan secara tepat dan berpegang pada etika penelitian. “Nanti para nara sumber memberikan etika-etika meneliti, pemilihan model dalam mempublikasikan karya sehingga memberikan manfaat untuk masyarakat”, kata Dhani.
Mantan Wakil Rektor III UIN Bandung ini menyemangati para mahasiswa dengan kata-kata mutiara, “orang pintar menyelesaikan masalah dan orang bijak menghindari masalah. Sementara dengan penelitian harus menyelesaikan berbagai permasalahan dengan pintar dan bijaksana.
Dhani memberikan apresiasi atas digelarnya Pembinaan Penelitian Mahasiswa yang di inisiasi oleh Diktis, karena akan memberikan nilai tambah kepada mahasiswa, berupa motivasi, inspirasi dan inovasi dalam hal penelitian.
Kegiatan Pembinaan Penelitian diselengarakan pada tanggal 14-15 Desember 2020 dengan mengundang pengursu Organisasi Kemahasiswaan Intra Kampus pada PTKIN sejumlah 50 orang. “Melalui kegiatan ini minimal mereka mengenal hal ikhwal penelitian terutama metodologi agar membantu mereka menulis tugas akhir skripsi”, kata Ruchman Basori Kasubdit Sarpras dan Kemahasiswaan.
Selain itu lanjut Ruchman, kemampuan meneliti bisa menjadi bekal efektif untuk membekali kapasitas dalam hal survey dan menulis karya-karya ilmiah berbasis riset. “Agar mahasiswa mencintai riset maka motivasi harus berbalut kapasiti harus terus dikembangkan, salah satunya melalui Pembinaan Penelitian seperti sekarang ini”, kata Mantan Ketua SEMA IAIN Walisongo Semarang.
Direktorat Diktis berusaha terus menerus meningkatkan kapasitas mahasiswa PTKI yang sampai saat ini berjumlah 1,17 juta mahasiswa. Salah satunya melalui pembinaan metodologi penelitian mahasiswa. Di samping itu juga pembekalan kepemimpinan melalui Diklatpim dan juga bakat dan minat melalui Olimpiade Agama Sains dan Riset (OASE) dan Pekan Seni dan Olahrtaga Dikalangan Mahasiswa (PESONA).
Hadir dalam pembukaan Kasi Kemahasiswaan Amirudin Kuba, Kasi Sarpras PTKIN Nuryasin, Kasi Sarpras PTKIS Otisia Arinindiyah dan sejumlah nara sumber Dr. Ahmad Zainul Hamdi UIN Sunan Ampel, Dr. Suwendi, M.Ag Kasubdit Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, Dr. Mahrus El Mawa, M.Ag Kasi Penelitian. Dijadwalkan memberikan pembekalan kepada peserta Direktur Diktis Prof. Dr. Suyitno, M.Ag sekaligus menutup kegiatan.(RB)