MONITOR, Sergai – Kementerian Pertanian, melalui Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), mengajak para petani Serdang Bedagai, Sumatera Utara, untuk menjaga lahan dengan memanfaatkan asuransi.
Imbauan disampaikan mengingat wilayah tersebut dilanda banjir. Meski sudah mulai surut, dampak banjir ini meluas. Akibatnya, sekitar 2.510,8 hektar lahan pertanian di 9 kecamatan masih tergenang air.
Menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, asuransi akan sangat bermanfaat dalam kondisi seperti ini.
“Asuransi itu berfungsi untuk menjaga lahan pertanian. Khususnya dari ancaman perubahan iklim, cuaca ekstrim, serangan hama penyakit, juga bencana alam seperti kekeringan dan banjir,” tuturnya, Minggu (29/11/2020).
Dirjen PSP Kementerian Pertanian Sarwo Edhy, mengatakan asuransiadalah bagian dari mitigasi bencana.
“Yang artinya, asuransi akan menjaga lahan pertanian dari kerugian. Jika terjadi gagal panen, asuransi akan memberikan ganti rugi sesuai jumlah lahan yang gagal panen tersebut. Dan ganti rugi dari klaim tersebut bisa dimanfaatkan petani untuk tanam kembali,” katanya.
Sarwo Edhy menambahkan, dengan memanfaatkan asuransi petani bisa beraktivitas dengan tenang.
“Apalagi pemerintah memberikan subsidi untuk polis asuransi. Sehingga polis yang harus dibayarkan petani menjadi lebih rendah lagi. Makanya sayang sekali jika petani tidak memanfaatkan program ini,” katanya.
Di Serdang Bedagai (Sergai), Kepala BPBD setempat, Hendri Suharto, menyatakan banjir terjadi di 9 kecamatan.
“Diantaranya, Kecamatan Sei Rampah sebanyak 3.212 kepala keluarga dan merembet ke sawah dan kebun sekitar 157,9 hektar, pertanian puso sekitar 62,9 hektar, persemaian 14 hektar. Sedangkan di Kecamatan Tebing Tinggi, setidaknya 721 kepala keluarga yang terdampak, luas sawah dan kebun 158/50 hektar dan puso pertanian 60 hektar,” katanya.
Di Kecamatan Dolok Merawan, bencana ini menimpa 39 kepala keluarga, luas sawah dan kebun 80 hektar, di Kecamatan Bandar Khalipah sebanyak 160 hektar sawah dan kebun 45 hektar. Sedangkan Kecamatan Tanjung Beringin sebanyak 169 kepala keluarga, sawah dan kebun sebanyak 1.381 hektar.
Sedangkan Kecamatan Tebing Syahbandar, banjir terdampak kepada 30 kepala keluarga, lahan sawah/kebun 55 hektar, Kecamatan Sei Bamban sebanyak 250 kepala keluarga, lahan sawah dan kebun 350 hektar, Kecamatan Sipispis sebanyak 125 kepala keluarga dan lahan sawah/kebun 40 hektar, Kecamatan Dolok Masihul sebanyak 225 kepala keluarga dan lahan sawah dan kebun 107 hektar.