MONITOR, Jakarta – Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Ora Aji Sleman, Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah, mengungkapkan bahwa Maaher At-Thuwailibi adalah sosok yang berkepribadian ganda.
Hal itu disampaikan Gus Miftah saat menanggapi perseteruan antara Maaher dengan artis Nikita Mirzani yang ikut membawa-bawa nama Ra’is ‘Am jam’iyah Ahlu Thariqah al Mu’tabarah an Nahdiyah Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya.
Melalui sebuah video yang beredar luas di media sosial, Gus Miftah pun menyebut, apa yang dikatakan Maaher kepada Nikita Mirzani adalah kalimat yang tidak bermoral.
“Ustaz Maaher, saya melihat Anda itu seseorang dengan kepribadian ganda. Yang pertama, Anda kemarin berdebat dengan seorang wanita tepatnya Nikita Mirzani. Gara-gara menurut Anda Nikita Mirzani menghina seorang habib. Anda minta kepada mbak Nikita untuk menghormati habib. Bagus, walaupun bahasa yang Anda sampaikan menurut saya sama sekali tidak berakhlak dan tidak bermoral dan beretika,” ungkapnya seperti dikutip dari video Gus Miftah yang beredar luas tersebut, Jakarta, Minggu (15/11/2020).
“Tapi di sisi lain, Anda justru menghinakan habib dalam hal ini guru kami Habib Luthfi bin Yahya, Pekalongan. Di satu sisi diminta untuk menghormati habib, sementara di sisi lain Anda menghinakan habib,” ujar Gus Miftah melanjutkan.
Gus Miftah pun mengaku heran, karena Maaher seperti selalu membuat masalah dan memancing-mancing masalah. Gus Miftah kemudian meminta agar Maaher lebih berhati-hati lagi dalam berucap. Gus Miftah juga mengingatkan agar Maaher selalu menghormati orang lain.
“Dulu Anda menghina Gus Dur, sekarang Habib Luthfi. Maka ustaz Maheer, yuk mari kita berhati-hati. Siapapun habib saya menghormatinya. Bisa jadi saya berbeda pendapat dengan Habib Rizieq tetapi saya sangat menghormati beliau. Kenapa? Karena dikatakan haram masuk surga orang-orang yang zolim dan membenci para habib. Saya sangat menghormati beliau dan saya punya prinsip, hormat itu harus lebih didahulukan dibandingkan taat,” katanya.
“Barangkali saya berbeda dengan salah satu habib, tapi saya tidak mungkin mengurangi rasa hormat saya kepada habib. Itu pula yang diajarkan oleh guru kami, Maulana Habib Luthfi bin Yahya, Pekalongan,” ungkap Gus Miftah yang merupakan keturunan ke-9 pendiri Ponpes Tegalsari Ponorogo, Hasan Besari, itu.
Seperti diketahui, sebelumnya Maaher At-Thuwailibi membuat sebuah video yang memuat pembelaan terhadap Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab. Video itu dibuat setelah Nikita Mirzani mengomentari proses penjemputan Rizieq Shihab yang menyebabkan macet dan menyebut bahwa Habib itu adalah tukang obat.
Dalam video balasan itu, Maaher menyebut Nikita Mirzani sebagai seorang ‘Lonte’ dan wanita penjual selangkangan.
Perseteruan di antara Nikita dan Maaher di media sosial pun terus berlanjut. Nikita kemudian mengunggah cuit yang pernah ditulis Maaher yang dinilai menghina Luthfi bin Yahya tersebut.
“Iya tambah cantik pake Jilbab, Kayak Kyainya Banser ini ya..,” tulis Maaher dalam balasan cuit ke salah satu pengguna Twitter dengan menyertakan foto Luthfi bin Yahya.
Tak lama berselang, Maaher pun menjawab sekaligus mengklarifikasi cuitan tersebut di akun Twitter resminya, @ustadzmaaher_.
“Soal foto Habib Lutfi bin Yahya, sudah saya klarifikasi. Cebong paling bisa giring opini seakan saya menghina Habib Lutfi bin Yahya, Na’udzubillah. Semoga Allah menjaga seluruh Dzurriyah Nabi,” tulis Maaher di Twitter-nya.
Menurut Maaher, cuitan tersebut merupakan balasan kepada akun seseorang di Twitter yang menghinanya karena menggunakan sorban di kepala.
“Dia (akun Twitter) menghina saya dengan mengatakan ‘tambah cantik pakai jilbab ya loe maher’. Lalu saya balas komen dia itu dengan menampilkan foto Habib Lutfi yang pakai sorban persis saya. Dia menghina saya lebih dulu dengan mengatakan ‘pakai jilbab’, maka saya katakan bahwa Habib Lutfi idola Banser juga pada faktanya pakai sorban yang sama seperti saya,” ujarnya.