MONITOR, Manokwari – Panglima Kodam (Pangdam) XVIII/Kasuari, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa, mengungkapkan bahwa pihaknya selalu berusaha untuk menciptakan situasi wilayah yang aman, daman dan tanpa konflik.
Hal itu disampaikan Cantiasa saat menerima kunjungan Delegasi Regional Komite Internasional Palang Merah (International Comittee of the Red Cross/ICRC) untuk Indonesia dan Timor Leste yang dikepalai Alexander Faite di Markas Kodam XVIII/Kasuari, Trikora Arfai 1, Manokwari, Papua Barat, Senin (26/10/2020).
Pada kesempatan itu, Cantiasa mengucapkan selamat datang di Kodam XVIII/Kasuari sekaligus menyampaikan bahwa hubungan antara TNI dan ICRC sudah cukup lama terjalin dengan baik sehingga komunikasi, koordinasi dan kolaborasi masih tetap berjalan, utamanya dalam rangka kemanusiaan.
“Selaku Pangdam XVIII/Kasuari saya selalu berusaha untuk menciptakan situasi wilayah di Papua Barat ini tetap damai dan tidak ada konflik,” ungkapnya dalam keterangan tertulis yang diterima MONITOR, Jakarta, Senin (26/10/202).
Cantiasa mengatakan bahwa hal itu dilakukannya bersama-sama dengan para pemangku kepentingan lainnya yang ada di Papua Barat. Menurut Cantiasa, upaya agar tercipta situasi yang tetap damai, tidak ada konflik dan permasalahan merupakan salah satu tugas TNI, yakni menjaga stabilitas keamanan sehingga masyarakat merasa aman dan nyaman untuk bisa mencari nafkah.
“Puji Tuhan, sampai dengan saat ini situasi Papua Barat masih tetap damai dan tenang sehingga kita semua bisa bekerja dan menjalani kehidupan dengan baik,” katanya.
Sementara itu, Alexander Faite, mengutarakan bahwa maksud dan tujuan kunjungannya ke Kodam XVIII/Kasuari itu adalah untuk memberikan bantuan peralatan kesehatan dalam rangka penanganan Covid-19 di Papua Barat.
“Kami memberikan peralatan kesehatan untuk pencegahan penyebaran Covid-19, berupa sabun mandi, kontainer air, pembersih tangan, disinfektan, sarung tangan, masker kesehatan, masker kain, penyemprot, termometer tembak, pelindung muka, handsanitizer, baju hazmat dan poster promosi kesehatan,” ujarnya.
Selain itu, Alexander mengungkapkan bahwa kedatangannya kali ini juga untuk menawarkan kerja sama dengan TNI dan akan membuat surat penawaran kerja sama.
“Nanti kami akan melayangkan surat kepada pihak Kodam XVIII/Kasuari agar dapat melaksanakan beberapa kegiatan kerja sama di wilayah Provinsi Papua Barat ini,” ungkapnya.
Turut dalam rombongan kunjungan ICRC ke Kodam XVIII/Kasuari itu yakni Benoit Chavas (Wakil Kepala Delegasi Regional ICRC untuk Indonesia dan Timor Leste), Christian Donny Putranto (Legal Advisor dan Akademisi ICRC), John T. Boestami (Direktur Fasilitas Diplomatik Kemenlu RI), Hendre Wahyudi (Kepala Seksi Perawatan Pencegahan Penyakit Menular Ditjenpas) dan Musa Kamudi (Asisten 1/Wakil Ketua PMI Papua Barat)
Untuk diketahui, ICRC yang berkantor di Jl. Iskandarsyah 1 No. 14 Kebayoran Baru, Jakarta, itu adalah lembaga kemanusiaan swasta yang berbasis di Jenewa, Swiss. Negara-negara peserta (penandatangan) keempat Konvensi Jenewa 1949 dan Protokol Tambahan 1977 dan 2005, telah memberi ICRC mandat untuk melindungi korban konflik bersenjata internasional dan non-internasional. Termasuk di dalamnya adalah korban luka dalam perang, tawanan, pengungsi, warga sipil dan non-kombatan lainnya.