MONITOR, Makassar – Pendistribusian pupuk bersubsidi dijamin akan lebih baik lagi. Sebab, Kementerian Pertanian akan melakukan perbaikan dalam pengelolaan pupuk bersubsidi. Baik dari aspek perencanaaan melalui pengembangan aplikasi eRDKK, maupun aspek penyaluran melalui Kartu Tani.
Perbaikan pengelolaan pupuk subsidi ini diinstruksikan langsung Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat Rapat Monitoring dan Pengelolaan Penyaluran Pupuk Bersubsidi TA 2020, Selasa (20/10/2020), di Hotel Claro, Makassar.
Mentan Syahrul mengatakan, penyediaan pupuk subsidi dilakukan untuk mendukung pencapaian sasaran produksi komoditas pertanian.
“Pupuk hal yang penting. Pupuk itu bukan cuma masalah alami saja. Pupuk adalah bagian untuk menghadirkan ketahanan pangan, agar pertanian lebih baik. Kalau ingin menghadirkan ketahanan pangan yang baik, hadirkan pupuk yang baik,” tutur Mentan SYL.
Mentan dengan tegas menyatakan pertanian tidak boleh bermasalah, terlebih dalam kondisi Covid-19. Oleh sebab itu, Mentan dengan tegas meminta pupuk tidak bermasalah.
“Jangan main-main dengan pupuk. Main-main dengan pupuk sama juga menghianati negara. Buat PT Pupuk, kalau ada yang main-main dengan pupuk, pecat saja, jangan gunakan lagi. Banyak yang teriak pupuk langka, tapi setelah kita cek, stok banyak,” ujarnya.
Menurutnya, distributor dan kios diisi oleh orang-orang lama. Orang-orang yang sudah mengerti cara menyalurkan pupuk subsidi. Mentan pun meminta sampai akhir tahun nanti tidak ada lagi masalah pupuk.
Sementara Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Sarwo Edhy, Kementerian Pertanian selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan pupuk petani.
Bahkan, pada Agustus 2020 lalu Kementan mengajukan usulan tambahan anggaran subsidi pupuk ke Kementerian Keuangan.
“Kementerian Keuangan menyetujui usulan itu. Syaratnya, Kementerian Pertanian diminta memperbaiki Tata Kelola Pupuk Bersubsidi, khususnya dari aspek Perencanaaan melalui pengembangan aplikasi eRDKK dan aspek penyaluran melalui Kartu Tani,” terangnya.
Menurut Sarwo Edhy, untuk mengurangi kekurangan ada usulan pemerintah menyetujui tambahan pupuk subsidi dengan volume 1 juta ton, atau senilai Rp 3,14 Triliun.
“Tambahan ini sudah dialokasikan ke semua provinsi. Dengan tambahan ini kita harapkan tidak ada masalah. Pupuk yang sudah berjumlah 8,9 ton itu kita harapkan segera didistribusi ke lini III distributor, dan ke kios, sehingga pupuk untuk musim tanam II bisa terpenuhi,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Direktur Pemasaran PT Pupuk Indonesia, Gusrizal, menegaskan pihaknya sangat mendukung penambahan pupuk.
“Siap mendukung. Untuk mengendalikan stok, kita bangun sistem informasi siaga. PT Pupuk mengembang sistem untuk memonitor stok, termasuk perjalanan pupuk dari lini II hingga lini IV untuk menjamin ketersediaan stok,” ujarnya.