MONITOR, Jakarta – Hari batik yang jatuh hari ini, (2/10) disambut meriah oleh Kementerian Desa Pembangunanan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) dengan menggelar acara Grand Lauching “Yang Terbaik Yang Terbatik” di Gedung Makarti, Gedung Kemdes PDTT di Kawasan Kalibata, Jakarta Selatan. Jumat (2/10/2020).
Menteri Desa (Mendes) PDTT Abdullah Halim Iskandar, mengatakan, acara Grand Lauching yang Terbaik yang Terbaik digelar dalam upaya membantu para pengrajin bantik untuk bisa menjual hasil produksinya dimasa pamdemi Covid-19 seperti sekarang ini.
“Batik ini bukan hanya sekedar sehelai kain yang untuk membungkus badan kita. Tapi batik bagian dari warisan leluhur kita. Dan Batik ini hanya ada di Indonesia. Oleh karena itu, sebagai maayarakat yang cinta akan produksi dalam negeri maka sudah sepatasnya kita melestarikan warisan leluhur ini dengan cara mengembangkan usaha batik di tanah air,” ujarnya.
Diacara Grand Launching yang Terbaik dan Terbatik, kata Halim, pihak Kemendes PDTT, membantu para pengrajin batik dengan cara belanja batik secara online.
“Kegiatan ini, merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang telah dilakukan selama sebulan dalam rangka hari Batik Nasional, hingga 25 Oktober. Beberapa kegiatan yang dilakukan diantaranya, mewajibkan setiap ASN Kemendes PDTT menggunakan batik selama beraktifitas kerja, pelatihan batik secara virtual, pameran batik dan sebagainya,” terangnya.
Tak hanya itu, Halim pun mengajak seluruh kepala desa untuk menggunakan batik sesuai dengan karakter yang ada di daerahnya.
“Batik hari ini tidak dibatasi ruang dan waktu, semuanya punya batik dengan karakter dan kearifan lokal, dan Kemendes PDTT harus bisa mendata batik yang ada dari Sabang sampai Merauke, karena itu terkait dengan desa dengan adat dan kebudayaan. Di acara ini juga kita jadi bagian penting dari peradaban terkait yang terbaik yang berbatik,” jelasnya.
Sementara itu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, dalam sambutannya secara virtual menyambut baik acara yang digelar Kemendes PDTT ini.
Menurutnya pemerintah saat ini sedang mengejar target jumlah UKM sebanyak 3 juta pelaku UKM. Karenanya dengan acara ini akan menambah semangat pelaku UKM untuk terus memajukan usahanya ditengah pandemi saat ini.
“Batik bagian dari usaha fashion dunia, bahkan penyumbang kedua Pendapatan Domestik Broto (PDB) nasional. Karenanya kita harus terus mendorong perkembangan fashion batik, dan batik harus jadi trend fashion global dunia, kita punya peluang yang besar untuk itu,” kata Luhut.
Acara Grand Launcing “Yang Terbaik Yang Berbatik” dihadiri langsung oleh Mendes PDTT Abdullah Halim Iskandar beserta para pejabat di lingkungan Kemendes PDTT serta beberapa pimpinan perbankan, serta perwakilan perusahaan e-commerce, ditandai dengan pembukaan berbelanja online kepada perwakilan 34 perajin batik yang tersebar di seluruh Indonesia.