MONITOR, Jakarta – Pembelajaran jarak jauh (PJJ) secara online sangat memberatkan siswa, terutama yang berada di daerah. Meskipun pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah memberikan bantuan kuota internet gratis, akan tetapi masih banyak siswa yang tidak memiliki gadget sebagai fasilitas belajar.
Terkait hal ini, Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) mendesak pemerintah pusat maupun daerah untuk juga memikirkan kepentingan Siswa yang tidak memiliki gadget. Tak hanya itu, FSGI meminta agar metode PJJ dimaksimalkan melalui layanan televisi nasional.
“Jika tidak mungkin TVRI menayangkan seluruh materi jenjang SD sampai SMA/SMK, maka Kemdikbud dapat bekerjasama dengan stasiun televisi lain yang ada, sehingga pembelajaran melalui TV dapat diperluas dan ditayangkan serentak pada seluruh jenjang di waktu yang sama, jam saat PJJ di pagi hari, hari senin sampai dengan jumat,” ujar Retno Listyarti, Dewan Pakar FSGI.
Retno menambahkan, jika TVRI sebagai saluran resmi televisi milik pemerintah sinyalnya tidak lancar di daerah, maka ia menyarankan agar pemerintah melakukan kerjasama dengan televisi swasta untuk menanyangkan materi pendidikan.
“Kerjasama dengan TV swasta menjadi kebutuhan karena sinyal TVRI juga ternyata tidak dapat diterima dengan baik di sejumlah daerah, namun TV swasta lain malah sinyalnya diterima dengan kuat di daerah tertentu. Ini bisa melengkapi, bisa didahului dengan pendataan, sehingga tepat sasaran dan tepat kebutuhan,” tandasnya.