MONITOR, Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan produk domestik bruto (PDB) RI pada kuartal II-2020 minus hingga 5,32 persen. Secara kuartalan, ekonomi terkontraksi 4,19 persen dan secara kumulatif terkontraksi 1,26 persen.
Kondisi ini menuai sorotan banyak kalangan, termasuk Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
“Kita dengar pengumuman resmi BPS bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II (Apr-Jun) -5,32%,” kata AHY dalam keterangannya, Kamis (6/8).
Putra sulung Presiden RI kelima Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini lantas mendorong agar kedepan sektor konsumsi publik lebih ditingkatkan lagi, agar terhindar dari ancaman resesi.
“Kita berharap serapan anggaran pemulihan ekonomi, terutama untuk mendorong konsumsi masyarakat pada kuartal III, bisa benar-benar ditingkatkan sehingga kita terhindar dari resesi,” imbuh AHY.
Sebagaimana diketahui, Kepala BPS Suhariyanto sebelumnya mengatakan, ekonomi Indonesia berdasarkan PDB triwulan II atas dasar harga berlaku Rp 3.687,7 triliun. Sementara itu, berdasarkan harga dasar konstan dengan tahun dasar 2010 adalah Rp 2.589,6 triliun.