MONITOR, Jakarta – Anggota Komisi V DPR RI Novita Wijayanti menyayangkan penumpukan penumpang yang terjadi di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, di tengah pembatasan sosial bersekala besar (PSBB) Covid-19.
“Kalau seperti ini (penumpukan) penumpang, sangat rawan terjadi penyebaran virus Covid-19, karena tidak diterapkannya physical distancing atau jaga jarak,” kata Novita kepada wartawan, Jakarta, Jumat (15/5).
Menurut Novita, kementerian perhubungan bersama dengan pihak otoritas bandara maupun maskapai melaksanakan protokol kesehatan dengan super ketat, termasuk memanfaatkan teknologi dalam pemenuhan persyaratan penumpang.
“Misalnya, pemenuhan syarat administrasi bisa dikirim via online oleh penumpang sebelum sampai bandara. Jadi tidak ada penumpukan dalam penyampaian syarat ke petugas,” sebut dia.
“Plus ditempatkannya alat seperti camera/ CCTV yang dapat deteksi suhu badan semua calon penumpang,” ujar politikus Partai Gerindra itu.
Dalam kesempatannya itu, wakil ketua BURT DPR RI ini menyoroti terkait adminstrasi para calon penumpang yang akan berpergian, semisal surat keterangan sehat bebas Covid-19.
Hal itu menangapi, beredarnya surat keterangan sehat yang diduga diperjualbelikan yang tengah ramai diperbincangkan di media sosial.
“Surat sehat ini banyak diindikasikan dijual belikan tanpa ada cek kesehatan yang bener. Harus ada standart surat sehat yang jelas. Jadi, tolong sekali pemerintah segera dievalusi dalam implementasinya di lapangan,” papar legislator Dapil Purwokerto- Cilacap ini.
Oleh karena itu, Novita meminta agar pemerintah serius memerangi pandemi wabah di dalam negeri, dengan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara maksimal.
“Perketat PSBB ini sampai kita melewati puncak virus Covid-19, karena sekarang belum sampai puncaknya dan masih terus bertambah jumlah positif,” pungkasnya.