MONITOR, Depok – Wakil Walikota Depok Pradi Supriatna turut merasakan kekhawatiran dan duka cita yang mendalam dengan pandemi Corona, yang telah menginfeksi puluhan warga Kota Depok. Apalagi zona merah pandemi yang semakin meluas.
“Saya mengikuti perkembangan penanganan pandemi ini, sangat prihatin karena hampir semua kecamatan di Kota Depok masuk kategori zona merah,” katanya dalam wawancara via telepon, Jumat malam (24/4/2020).
Data yang dirilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan virus Corona menyebutkan, dari 50 dari 63 keluruhan Kota Depok sudah dikategorikan zona Merah. Artinya, hamper semua kecamatan sudah ada warganya yang terinfeksi Corona.
Karena itu, Pradi meminta masyarakat mentaati peraturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), untuk memutus rantai penyebaran Corona Virus atau Covid-19, khususnya di Kota Depok ini. Dalam pantauanya di masyarakat, ia mendapati masih saja banyak masyarakat yang melanggar.
Tempat tinggal Pradi di Kecamatan Beji, sudah dilaporkan jatuh korban meninggal dunia. Berdasarkan penulusuran pada Pusat Informasi Covid-19 Kota Depok pukul 22.00 WIB, 1 orang yang dinyatakan meninggal tersebut merupakan warga Kelurahan Beji, Kecamatan Beji.
Pemerintah Kota Depok, telah menghimbau warga wajib menggunakan masker hendak beraktivitas di luar rumah. Kewajiban itu mengharuskan warga memakai masker meski keluar rumah hanya sebentar atau dengan jarak yang dekat.
“Saya masih sering lihat warga masyarakat keluar rumah tanpa memakai masker, bahkan ada yang keluyuran naik sepeda motor lebih dari satu orang tanpa masker dan helm. Marilah PSBB ini ditaati karena ini demi kesehatan bersama,” tuturnya.
Dalam ibadah Ramadhan ini, Pradi juga berharap masyarakat Depok untuk tidak berkerumun dan memanfaatkan ibadah puasa Ramadhan di rumah masing-masih.
“Dengan hormat dan kasih sayang, untuk tidak berkerumun, juga manfaatkan Ramadan di rumah masing-masing. Jelang buka puasa tidak kerumunan dan manfaatkan zikir dan tadarus,” ujarnya.