MONITOR, Depok – Masifnya ancaman penyebaran virus Corona (Covid-19) membuat masyarakat panik, apalagi jumlah pasien yang terinfeksi dan meninggal dunia semakin bertambah.
Saat ini Pemerintah hanya menyarankan masyarakat mempertahankan kesehatan diri sendiri, tanpa didampingi sosialisasi yang memadai.
Sekolah Relawan di Depok pun menginisiasi pembentukan Kampung Siaga Covid-19, mengisi kekosongan peran edukasi dan supporting Pemkot Depok.
LSM yang bergerak di bidang sosial dan kemanusian itu, mendorong, menopang dan mendampingi warga dalam upaya pencegahan dan kesiapsiagaan ancaman Corona.
Program berbasis komunitas itu sudah diluncurkan di Depok, dan mendapat respon positif ketika diperkenalkan di kawasan di Jalan Sawi, lingkungan RW 11, Kelurahan Beji, Depok Utara.
“Ini memang berbasis komunitas, karena masyarakat harus memberdayakan kemampuan yang dimilikinya. Memang perlu didampingi agar warga menyakini program Kampung Siaga ini bermanfaat nyata bagi mereka sendiri. Tidak boleh tergantung bantuan pemerintah,” kata Dony Aryanto, CEO Sekolah Relawan, kepada awak media di Depok, Rabu (18/3/2020).
Rangkaian program aksi yang dilaksanakan pada Kampung Siaga meliputi, membentuk satgas di tingkat RW, sterilisasi fasum, fasos, tempat ibadah, sekolah, tempat kumpul warga, sosialisasi hidup bersih dan sehat, memperkokoh system keamanan warga, membuat system laporan kesehatan, serta menyediakan ruang informasi terhadap isu Corona.
Ketua RW 11 Depok Utara Ibu Wesnina yang menjadi pilot proyek program Kampung Siaga mengungkatpkan, bahwa warganya menerima program ini dengan senang hati.
“Kami ini tadinya bingung gak tahu harus berbuat ada dengan adanya virus Corona, apalagi setelah pemerintah menyuruh membatasi pergerakan orang. LSM Sekolah Relawan ini sudah mendampingi dan melatih kami membuat obat cuci tangan dan disinfektan sendiri,” tutur Wesnina.