MONITOR, Jakarta – Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tengah menjadi fokus pemerintah untuk terus dikembangkan sebagai salah satu pilar penggerak roda perekonomian negara. Oleh karena itu, pencapaian standardisasi produk melalui sertifikasi menjadi hal yang penting dan perlu mendapat perhatian seksama. Terlebih, produk yang telah tersertifikasi juga dapat meningkatkan kepercayaan konsumen.
Pejabat Sementara (Pjs.) Unit Manger Communication, Relations, & CSR RU II, Didi Andrian Indra Kusuma mengatakan bahwa PT Pertamina (Persero) melalui Refinery Unit (RU) II telah merespon fenomena tersebut melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) atau Coroporate Social Responsibility (CSR) dengan memberikan upskilling tentang sertifikasi produk untuk UMKM Dumai di Rumah Kreatif BUMN Dumai, Kamis (20/2).
“Upskilling mengenai sertifikasi UMKM ini kami adakan supaya para pengusaha yang kami bina ini bisa memenuhi standar kualifikasi pada setiap produknya dan mampu bersaing dengan para pengusaha yang sudah lebih maju,” ungkap Didi.
Dirinya berharap melalui kegiatan ini, pelaku UMKM dapat mengetahui macam-macam sertifikasi produk, khususnya pada proses alur mekanisme pengajuan terbaru, yakni dengan sistem digital OSS (One Single Submission). Selain itu, acara ini juga menjadi ajang sharing pengetahuan kewirausahaan antar pelaku UMKM.
Didi mengatakan Pertamina telah melakukan program CSR untuk beberapa kelompok usaha berbasis masyarakat secara berkesinambungan, khususnya pada salah satu pilar CSR Pemberdayaan Ekonomi.
“Ada yang bergerak di bidang makanan minuman, pengrajin tenun, konveksi, hingga pertanian dan perikanan,” terangnya.
Kali ini Pertamina bekerja sama dengan Dinas Perindustrian, Koperasi dan UKM Dumai untuk menjadi narasumber terkait sosialisasi sertifikasi UMKM kepada 20 peserta yang terdiri dari kelompok UMKM maupun individu, di antaranya Gaharu Swadaya, Tenun Palas, Karya Bersama, Kartika, Anggrek Maju Bersama, Mekar Lestari, beberapa usaha lainnya.
Ia menegaskan, selain diamanatkan untuk memasok kebutuhan energi negeri, sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Pertamina juga mengambil peran sebagai penggerak roda perekonomian negara, salah satunya melalui pembinaan pelaku UMKM di Rumah Kreatif BUMN Dumai yang dikelola pihaknya.
“Rumah Kreatif BUMN Dumai merupakan satu wadah yang diharapkan menjadi sentra UMKM khususnya di Kota Dumai untuk berkumpul, bersiltaurahim, membangun jejaring, berbagi ilmu dan wawasan antar pelaku usaha,” kata Didi.
Semenjak dibuka secara resmi pada bulan November 2019, Rumah Kreatif BUMN Dumai telah menjelma menjadi salah satu destinasi singgah bagi para wisatawan maupun masyarakat Kota Dumai untuk melihat etalase UMKM di kota ini.
Didi juga menjelaskan bahwa pihaknya memiliki Program Kemitraan (PK) berupa pinjaman modal bagi usaha mikro dan kecil di Dumai, Bengkalis, Rokan Hilir dan sekitarnya. Ia menyebutkan bahwa syaratnya adalah usaha sudah berjalan minimal 6 bulan, memiliki omset tidak lebih besar dari Rp 2,5 milyar setahun, memiliki aset tidak lebih dari Rp 500 juta (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha) serta sedang tidak mendapakan pinjaman dari bank dan BUMN lain.
“Untuk pengajuannya bisa melalui Communication, Relations & CSR RU II Dumai atau melalui Contact Pertamina 1 500 000 dengan menyebutkan akan mengajukan ke Pertamina RU II Dumai,” tutupnya.