MONITOR, Jakarta – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar melakukan telekonferensi dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Provinsi Jambi di Kantor Kemendes PDTT, Jakarta, Senin (10/2).
Mendes PDTT minta laporan progres penyaluran dana desa tahun 2020 dan laporan realisasi penggunaan dana desa tahun 2019. Menteri Halim juga mendengarkan langsung curhatan Pemerintah Provinsi Jambi terkait permasalahan-permasalahan yang terjadi di desa.
“Ternyata banyak yang minta penambahan PLD (Pendamping Lokal Desa). Kita inventarisir (permasalahan desa) untuk kita diskusikan lebih lanjut dan akan segera kita tindak lanjuti,” ujar Gus Menteri, sapaan akrabnya.
Telekonferensi serupa rutin ia laksananakan minimal satu kali dalam satu minggu. Telekonferensi dilakukan mulai dengan balai latihan masyarakat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, hingga pemerintah desa.
Selain untuk memantau progres dana desa secara langsung, telekonferensi juga dilakukan untuk menginventarisir keberhasilan dan permasalahan-permasalahan yang terjadi di perdesaan.
“Setiap telekonferensi ada catatan keberhasilan dan permasalahan. Untuk catatan permasalahan akan kita tindak lanjuti. Catatan-catatan ini kemudian kita share (bagikan) ke (aplikasi) Ruang Desa agar diketahui oleh seluruh kepala desa,” ujar Menteri Halim.
Tak hanya catatan keberhasilan, menurutnya, catatan-catatan permasalahan dari berbagai desa juga dibagikan ke dalam aplikasi Ruang Desa untuk menjadi pembelajaran bagi pemerintah daerah dan desa-desa lainnya.
“Belajar itu ada melalui dua sumber, sumber keberhasilan dan masalahan. Kita kumpulkan semua supaya seluruh pemerintah daerah tahu, dan seluruh kepala desa tahu. Agar, ooo di sana desanya berhasil, bisa kita jadikan pelajaran. Di sana desanya ada masalah seperti ini, jangan sampai desa kita juga tertimpa masalah yang sama,” terangnya.
Menteri Halim mengatakan, terdapat dua target utama yang ingin ia capai dalam menjalankan program-program kementerian, yakni peningkatan kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) dan peningkatan ekonomi desa.
Menurutnya, dua hal tersebut adalah kunci terpenuhinya percepatan peningkatan kesejahteraan masyarakat desa.
“Harapan tertinggi adalah kebahagiaan seluruh warga desa. Kalau warga desa sudah bahagia semuanya, maka itulah yang disebut desa surga, desa yang semuanya adalah untuk warganya,” ujarnya.