MONITOR, Jakarta – Wacana penghapusan materi tentang jihad dan khilafah dalam kurikulum pendidikan agama di madrasah mendapat penolakan dari Politikus Golkar, TB Ace Hasan Sadzily.
Wakil Ketua Komisi VIII DPR ini menilai, kedua materi tersebut tidak perlu dihapus. Pasalnya, jika keduanya dihapuskan maka akan menimbulkan kesalahpahaman dan kurikulum menjadi tidak terarah.
“Soal khilafah yang di ajarkan di madrasah, saya sampaikan bahwa khilafah itu tidak bisa di hapus untuk sebuah kajian, kenapa, kalau dihapus nanti proses pembelajaran tentang khilafah itu nanti tidak terarah,” ujarnya saat mengisi acara di Hotel Century Park Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (5/2).
Legislator dapil Banten ini mengatakan, khilafah sesungguhnya sudah ditolak di Indonesia dan tak bisa diterapkan. Oleh karena itu, pembahasan mengenai khilaf adalah sebuah diskursus untuk tetap dibahas dalam sebuah kurikulum keagamaan.
“Dia tidak bisa mempelajari khilafah dalam konteks reinterpretasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara padahal khilafah sendiri sudah tertolak dalam kontek berbangsa,” terang Ace Hasan.
Diketahui sebelumnya, Kementerian Agama melakukan revisi materi ajaran khususnya soal khilafah dalam mata pelajaran agama Islam di madrasah. Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama, Kamaruddin Amin menjelaskan, pemindahan materi tentang khilafah dan jihad dari mata pelajaran fikih ke sejarah karena alasan kontekstual, yakni kekinian khilafah tidak lagi cocok di Indonesia.