MONITOR, Jakarta – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menerima kunjungan Direktur Kantor Perwakilan International Fund for Agricultural Development (IFAD) Indonesia, Ivan Cossio Cortez. Rabu (22/1/2020).
Pertemuan yang digelar di ruang kerja Mendes PDTT ini membahas program kerja sama antara Kemendes PDTT dan IFAD.
“Tentunya pertemuan ini adalah tahapan yang sangat penting untuk proses kerja sama menuju keberhasilan proses dan kegiatan-kegiatan program,” ujar Menteri Halim.
Pada pertemuan ini, Menteri Halim dan Ivan sepakat untuk turun langsung lakukan pengecekan desa di daerah tertinggal yang akan menjadi sasaran program Kemendes dan IFAD. Rencananya, daerah pertama yang akan dikunjungi adalah desa di kawasan Papua.
“Tentu kita harap jadwal yang sudah dibicarakan mengenai program kerja sama bisa dikonfirmasi lagi hingga kita ingin ada percepatan supaya proses berjalan semakin cepat. Semakin cepat berjalan, berbagai permasalahan pembangunan perdesaan bisa ditangani dengan baik,” ujar Menteri Halim.
Lima provinsi yang menjadi sasaran program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD), merupakan daerah yang saat ini mendapat perhatian khusus dari pemerintah. TEKAD ini berkaitan dengan local capacity dan rural development.
Lima provinsi tersebut di antaranya Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Mereka semua (masyarakat desa) saudara kita yang harus dipikirkan bagaimana nasibnya, yang harus kita tingkatkan kesejahteraannya,” ujar Menteri Halim.
Miliki Sumber Daya manusia (SDM) Mumpuni
Menteri Halim yakin, kerja sama Kemendes PDTT dan IFAD akan membantu percepatan pembangunan, khususnya perdesaan.
“Tim kami (Kemendes PDTT) miliki pengalaman cukup panjang dalam menangani proses pembangunan di perdesaan. Tim ini adalah tim jihad melawan keterbelakangan, kebodohan, kemiskinan, dalam rangka mendekatkan kesejahteraan masyarakat desa,” kata Menteri Halim.