MONITOR, Dumai – PT Pertamina (Persero) Refinery Unit (II) Dumai kembali menjalankan program Tanggung Jawab Sosial (TJSL) atau Corporate Social Responsibility (CSR) untuk masyarakat Kelurahan Tanjung Palas, Kecamatan Dumai Timur yang tinggal di sekitar wilayah operasional perusahaan.
Kali ini adalah Kelompok Nelayan Tuna yang menerima bantuan modal perlengkapan nelayan tangkap dan budi daya ikan dalam kolam terpal pada Selasa (14/1).
Sebagai kawasan pesisir, banyak masyarakat Dumai yang berprofesi sebagai nelayan. Namun demikian para nelayan tersebut harus menempuh jarak puluhan kilometer karena perairan Dumai bukan merupakan area fishing ground di mana banyak aktivitas kapal industri yang keluar masuk pelabuhan Dumai. Hal tersebut menyebabkan para nelayan di Dumai memiliki kendala dan tantangan tersendiri.
Pjs. Unit Manager Communication, Relations, & CSR RU II, Kevin Gumilang menjelaskan program CSR yang dijalankan pihaknya bertujuan untuk menjawab tantangan tersebut dengan menguatkan kapasitas kelompok nelayan melalui bantuan berbagai peralatan tangkap hingga pelatihan.
“Bantuan yang kami berikan berupa perlengkapan alat tangkap jaring, alat tangkap rawai, perbaikan kapal nelayan, hingga alat canggih yang modern yaiut fish finder,” kata Kevin.
Selain alat-alat tangkap itu sendiri, Kevin menuturkan pihaknya juga memberikan bantuan kegiatan budi daya ikan dalam kolam terpal untuk menambah pendapatan kelompok, terutama ketika sedang tidak melaut.
“Kami juga menginisiasi kelompok untuk memulai kegiatan budi daya ikan lele dalam kolam terpal yang selain menjadi tambahan ekonomi, juga menjadi alternatif apabila telah memasuki musim panceklik yang tidak memungkinkan nelayan untuk melaut,” imbuh Kevin.
Terkait hal tersebut, Pertamina menggandeng Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Dumai dalam hal pendampingan kelompok untuk budi daya.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Dumai, Afifuddinsyah menyambut baik program CSR yang dijalankan Pertamina.
“Nelayan tangkap dan nelayan budi daya merupakan dua jenis nelayan yang sangat berbeda, namun demikian hal ini menarik dicoba dan berpotensi untuk dikembangkan,” ujar Afifuddinsyah.
Empat ribu benih ikan lele sudah ditebar di kolam budi daya sebagai demplot awal yang nantinya mendapat pendampingan secara intensif dari penyuluh Dinas Perikanan dan Kelautan Dumai selama tiga bulan ke depan atau hingga masa panen perdana.
Kevin menambahkan total dana CSR yang digelontorkan untuk program ini bernilai Rp 100 juta. Di samping itu beberapa program lainnya juga sudah dijalankan untuk Kelurahan Tanjung Palas di antaranya bantuan drainase, bantuan posyandu, pemeriksaan kesehatan, pemberdayaan kelompok KB, dan seterusnya.
“Program ini merupakan salah satu dari program lainnya. Harapannya akan semakin banyak program-program CSR yang berkelanjutan di Kelurahan Tanjung Palas sebagai wilayah terdekat dengan kilang,” tutupnya.*RU II