MONITOR, Jakarta – Ketua DPR RI Puan Maharani menilai pertemuan Asia Pacific Parliamentary Forum (APPF) atau Forum Parlemen Asia Pasifik dapat digunakan untuk mengkomunikasikan rencana penyelenggaraan Indonesia-Pacific Parliamentary Partnership (IPPP)
Bahkan, forum tersebut dapat dimanfaatkan untuk mendiskusikan isu-isu yang menjadi concern bersama untuk diangkat dalam sidang tersebut.
“Mengingat mayoritas negara-negara yang terangkum dalam IPPP juga akan mengambil bagian dalam APPF, kesempatan pertemuan tahunan ini dapat kami gunakan untuk mengkomunikasikan rencana penyelenggaraan IPPP dan mendiskusikan isu-isu yang menjadi concern bersama untuk diangkat dalam sidang tersebut,” kata Puan melalui siaran persnya, Senin (13/1).
Sejak APPF didirikan, sambung Puan, DPR RI telah berperan aktif. Hal itu imbuh dia, terlibat dari berbagai keputusan-keputusan strategis yang merupakan inisiatif DPR RI telah mewarnai sidang-sidang APPF sebelumnya.
“Antara lain terkait isu strategis anti-terorisme dan stabilitas kawasan, antisipasi perang dagang dan kerjasama maritim serta perubahan iklim,” sebut politikus PDI Perjuangan itu.
Penjabat Duta Besar Australia, Allaster Cox, dalam pertemuan dengan DPR RI di Senayan Rabu (8/1) lalu, kata Puan, sempat mengutarakan harapan Australia akan kehadiran delegasi DPR RI. Pasalnya, hal itu akan menginspirasi jalannya persidangan terutama sidang Women Parliamentarians Meeting.
“Keberadaan komisi perempuan ini sebagai salah satu alat kelengkapan tetap APPF yang merupakan inisiatif dan perjuangan Indonesia,” ucapnya.
APPF sendiri merupakan salah satu forum kerjasama strategis kawasan Asia Pasifik yang mewakili lebih dari enam puluh persen dari PDB global, dan menyumbang hampir 50 persen populasi dunia, serta 50 persen perdagangan internasional.
Selama 20 tahun terakhir wilayah Asia Pasifik telah mendapat manfaat dari perdagangan dan investasi, dan telah menjadi pendorong utama pertumbuhan di dunia.
Menurut Bank Dunia, pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Pasifik menyumbang hampir dua pertiga dari pertumbuhan global, dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 6,3 persen pada 2018 hingga 5,8 persen pada 2019.
Indonesia sendiri merupakan negara yang telah berperan aktif sejak awal pembentukan APPF. Bersama-sama dengan Australia, Kanada, Jepang, Selandia Baru, Filipina, Korea Selatan, Singapura dan Amerika Serikat, Indonesia menjadi bagian dari preparatory meeting di Singapura pada tahun 1991.
Dan sebagai informasi APPF kembali menghelat pertemuan tahunan pada tanggal 13-16 Januari 2020. Parlemen Australia akan menjadi tuan rumah sekaligus memimpin sidang tingkat tinggi parlemen-parlemen di kawasan Asia-Pasifik, termasuk meliputi negara-negara di lingkar Pasifik seperti Kanada.