MONITOR, Bandung – Dua dosen UIN Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung, yakni Dr. Hasniah Aliah dan Mada Sanjaya WS berhasil meraih penghargaan sebagai peneliti terbaik utama di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) yang berlangsung di gedung Anwar Musaddad, Kampus I, Jl. A.H Nasution No. 105 Cipadung Cibiru Bandung, Rabu (04/12).
Penyerahan penghargaan kepada 5 orang peneliti terbaik tingkat nasional tersebut diberikan langsung oleh Wakil Menteri Agama RI, Zainut Tauhid Sa’adi pada malam anugerah Biannual Conference on Research Result (BCRR) 2019.
Zainut Tauhid Sa’adi, mengaku sangat apresiasi kepada Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam dan pihak-pihak yang terlibat dalam event bertemunya peneliti-peneliti handal di lingkungan PTKI (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam).
“Saya memberikan apresiasi yang sangat tinggi kepada Keluarga Besar Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam khususnya Perguruan Tinggi Keagamaan Islam yang mampu melahirkan sejumlah inovasi dan program-program terobosan yang luar biasa ini,” ujararnya.
Wamenag mengingatkan civitas akademika PTKI untuk konsisten dalam menghasilkan riset berkualitas. Menurutnya, hasil riset yang mumpuni diperlukan dalam rangka ikut meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Peningkatan kualitas SDM akan memberikan pengharapan kerja yang berorientasi pada peningkatan kecakapan serta penguatan keagamaan yang baik.
“Saya mendorong kepada jajaran PTKI untuk terus konsisten dengan program seperti ini guna memperoleh hasil riset yang berkualitas, sebagaimana dalam visi misi bapak presiden Republik Indonesia yang tertuang dalam RPJMN (Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional) selama lima tahun ke depan adalah peningkatan sumber daya manusia (SDM). Peningkatan kualitas SDM sudah sepatutnya bagi kita untuk mampu memberikan pengharapan kerja yang berorientasi pada peningkatan kecakapan serta penguatan agamaan yang baik, mempersiapkan generasi unggul di zaman yang penuh dengan tantangan yang demikian kompleks,” ucapnya.
BCRR ini sebagai program dan terobosan PTKI di dunia riset, juga sebagai instrumen Kementerian Agama dalam melakukan akuntabilitas secara akademik atas pemanfaatan dana riset yang berjumlah 30% dari alokasi Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) secara nasional.
Mempertanggung jawabkan secara akademik merupakan keharusan bagi kita semua, bahwa sekecil apa pun anggaran yang kita manfaatkan dari anggaran negara itu sudah sepatutnya dan selayaknya harus dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan lingkungan kemasyarakatan dan kewibawaan bagi dunia perguruan tinggi.
Wamenag berpesan kepada stakeholder PTKI terutama para dosen dan mahasiswa harus benar-benar melakukan kegiatan riset. Pasalnya, riset merupakan akumulasi seluruh kompetensi atau kapasitas dosen, dimana penguasaan pengetahuan, kemampuan nalar, kecakapan dalam menuangkan tulisan, serta mempertahankan ide dan gagasan terkumpul menjadi satu dalam rangkaian proses riset yang dilakukan.
“Menurut saya, tantangan terbesar dari dunia perguruan tinggi mana pun adalah bidang riset ini. Kewibawaan dan nama besar perguruan tinggi juga sangat ditentukan oleh riset. Terkendalanya angka kredit dosen juga sering kali terkendala oleh minimnya riset,” tandasnya.
Rektor UIN SGD Bandung, Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si mengucapkan selamat dan merasa bangga atas raihan prestasi dosen selama ini, khususnya pada acara BCRR yang behasil terpilih tiga dosen pada kategori peneliti terbaik dan dua dosen untuk kategori peneliti terbaik utama.
“Alhamdulillah, kami atas nama Rektor mengucapkan selamat kepada para dosen yang telah berjuang dan memperoleh penghargaan sebagai peneliti terbaik dan peneliti terbaik utama pada BCRR tahun 2019. Mudah-mudahan, perolehan anugran ini dapat memberikan semangat, dorongan dan motivasi kepada dosen lain serta para mahasiswa guna meningkatkan kualitas dan mutu perguruan tinggi untuk menegaskan capaian kampus yang unggul dan kompetitif menuju World Class University (WCU),” tegasnya.
Sebagai tua rumah perdana, Rektor mengucapkan terima kasih kepada Kementrian Agama atas terselenggaranya acara dwitahunan ini. “Berkat penilian yang objektif dan bagus pada saat mempresentasikan hasil penelitianya. Dari lima dosen peneliti terbaik utama, terpilih lah dua dosen kita. Tentunya, dengan banyaknya perhargaan dosen ini dapat meningkatkan warwah kampus tercinta,” jelasnya.