Rabu, 25 September, 2024

Butuh Ilmu dan Riset, Kementan Gandeng IPB Majukan Sektor Pertanian

MONITOR, Jakarta – Kementerian Pertanian (Kementan) menggandeng akademisi untuk bisa berkolaborasi dalam membangun pertanian di negeri ini. Kali ini Kementan menggandeng Institut Pertanian Bogor (IPB).

“Pemerintahan yang baik adalah pemerintahan yang bisa menggandeng semua stakeholder untuk menjadi partner,” ungkap Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, di acara Forum Silaturahmi Alumni (FSA) V IPB 2019 di Auditorium Gedung A Kementan, Jakarta, Selasa malam (3/12).

Menurutnya, akan menjadi luar biasa seandainya kita mampu menerjemahkan kebutuhan masyarakat dan mengakselerasinya, sehingga secara bersama mampu keluar dari tantangan yang ada.

Dikatakannya, selama ini kita dihadapkan oleh berbagai tantangan, ditambah pertambahan penduduk Indonesia yang tinggi.

- Advertisement -

“Oleh karena itu teknologi menjadi penting. Termasuk konsepsi dan manajemen pertanian dari hulu hingga hilir. Dalam gambaran idealita saya, ekosistem industri pertanian itu seperti piramida terbalik. Pelaku usaha, BUMN berada di atas. Sementara pemerintah selaku fasilitator berada di bawah,” jelasnya.

Yasin Limpo pun secara terbuka mengharapkan dukungan dari IPB guna mengatasi losses cara kerja, manajemen waktu dan pasca panen yang mencapai 10-15 persen.

“Kami butuh dukungan riset untuk menuntaskan persoalan itu. Bagaimana losses itu bisa kita tekan menjadi 3 persen, paling tinggi 5 persen. Sehingga bisa meningkatkan produktivitas dan memberikan margin besar bagi petani,” paparnya.

Ditempat yang sama, Rektor IPB, Arif Satria mengungkapkan bahwa kita sekarang menghadapi era ketidakpastian dan volatilitas yang tinggi.

Oleh karena itu kita harus menata masa depan termasuk pertanian.

“Kolaborasi adalah kunci, dan kolaborasi menuntut trust, kepercayaan sehingga akan terjadi sinergi. Tapi semuanya itu masih butuh satu hal lagi, yaitu integrity,” kata Arif Satria.

Sementara itu, Ketua Ikatan Alumni IPB, Fathan Kamil melaporkan bahwa peserta yang hadir adalah 600 yang berasal dari beberapa kluster.

“Jaringan alumni IPB tersebar di berbagai jalur dan sektor. Ada di birokrasi, profesional, BUMN, dan jalur politk. Hadirnya kami (alumni) adalah bukti bahwa IPB komitmen bersama dan mendukung Bapak Menteri dan jajaran mewujudkan visi 2045 menjadi lumbung pangan dunia,” pungkas Fathan Kamil.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER