MONITOR, Jakarta – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tampak menyalahkan sistem e-budgeting warisan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), saat polemik bugdet lem Aibon mencuat di pusaran.
Ia mengatakan, munculnya anggaran yang tak masuk akal dalam dokumen Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) tahun anggaran 2020 karena e-budgeting buatan Ahok masih menggunakan sistem kuno.
Bahkan, orang nomor wahid di Jakarta ini menegaskan dirinya sudah mengingatkan anak buahnya untuk berhati-hati dalam menyusun rancangan anggaran, termasuk pengadaan barang-barang kebutuhan.
Melihat sikap pembelaan Anies, Politisi Demokrat Jansen Sitindaon mengatakan mantan Mendikbud RI itu harusnya segera membereskan anggaran-anggaran yang dipersoalkan. Ia pun menganggap wajar jika ada ketidaksepahaman antara Anies dengan jajarannya.
“Udah mas Anies Baswedan, namanya ini “kerja kolosal” ngisi anggaran, normal itu satu dua ada mis disana sini. Penting anggaran-anggaran yang nilainya fantastis itu dibereskan,” tutur Jansen Sitindaon, belum lama ini.
Jansen pun meyakini, sesungguhnya Anies Baswedan adalah sosok yang bersih dan berintegritas. Namun ia mengingatkan agar Anies tetap mengawasi kinerja anak buahnya.
“Saya pribadi percaya jenengan bersih, tapi pegawai-pegawai dibawah itu memang harus situ awasi kerjanya dengan ketat mas,” imbuhnya.