MONITOR, Jakarta – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Dadang Kahmad angkat bicara soal adanya “nada sumbang” yang dilontarkan kader Muhammadiyah yang tidak puas dengan Kabinet Maju yang baru saja di bentuk oleh Presiden Jokowi.
Menurut Dadang, nada sumbang tersebut tak mewakili dan mencerminkan sikap PP Muhammadiyah atau Muhammadiyah secara keseluruhan.
“Pernyataan-pernyataan di luar yang telah disampaikan oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nashir, yang mempersoalkan pengangkatan Menteri, tidaklah mewakili dan mencerminkan sikap PP Muhammadiyah atau Muhammadiyah secara keseluruhan”ujar Dadang dalam keterangan tertulisnya yang diterima MONITOR, Sabtu (26/10).
Menurutnya, Muhammadiyah menghormati dan mengucapkan selamat atas pembentukan Kabinet Indonesia Maju yang telah dilantik Presiden Joko Widodo sebagai hak prerogatif sepenuhnya Presiden terpilih.
“Muhammadiyah bahkan berterima kasih karena Prof Muhadjir Effendy diberi amanat dan diangkat Presiden sebagai Menko PMK,” kata Dadang yang juga Guru Besar Universitas Islam Negeri Sunan Gunungjati, Bandung, Jawa Barat.
Dadang pun mengimbau agar para anggota/kader Muhammadiyah tidak mengeluarkan pernyataan-peryataan politik seputar Kabinet atau masalah nasional lainnya yang tidak sejalan dengan kepribadian dan garis kebijakan PP Muhammadiyah.
Dadang yang juga pakar perbandingan agama itu menegaskan Muhammadiyah bukanlah organisasi politik dan tetap istiqamah sebagai gerakan kemasyarakatan yang menjalankan misi dakwah dan tajdid atau pembaruan untuk kemajuan umat, bangsa, dan kemanusiaan sejalan dengan misi Islam sebagai agama rahmatan lil-‘alamin.
“Bukan watak Muhammadiyah meributkan jabatan,” pungkasnya.