MONITOR, Malang – Delegasi Kementerian Perikanan dan Peternakan Bangladesh menerima bimbingan teknis singkat di salah satu unit pelaksana teknis Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) yakni Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari.
Kunjungan delegasi Bangladesh tersebut dikemas dalam kegiatan Study Visit on Dairy Farm Management, Milk Collection, Processing, Product Diversification, and Marketing for Bangladesh yang dibiayai oleh Bank Dunia.
Hal tersebut disampaikan Enniek Herwijanti, Kepala BBIB Singosari, Jumat, 25 Oktober 2019.
Menurutnya, kegiatan yang berlangsung selama 3 (tiga) hari dari tanggal 22 Oktober 2019 tersebut bertujuan untuk berbagi pengalaman tentang pengelolaan sapi perah serta pengolahan dan pemasaran susu.
Delegasi Bangladesh berharap study visit ini akan bermanfaat dalam mengembangkan manajemen peternakan khususnya sapi perah di Bangladesh.
Enniek menyampaikan bahwa metode pembelajaran yang dilakukan antara lain dengan melalui metode klasikal dalam kelas, observasi laboratorium dan lapangan, focus group discussion, juga kunjungan ke mitra dari BBIB Singosari.
Metode klasikal dalam kelas diisi oleh tenaga ahli dari BBIB Singosari antara lain mencakup materi tentang kebijakan terkait peternakan, peran BBIB Singosari dalam pembangunan peternakan, progeny test pada sapi perah, manajemen pakan, manajemen pemeliharaan ternak, juga produksi dan penanganan semen beku.
Lanjut Enniek menjelaskan bahwa peserta secara langsung melihat aktifitas dan fasilitas yang dimiliki di BBIB Singosari.
Mereka juga diberikan pemahaman tentang keunggulan proses pemeliharaan dan koleksi semen pejantan, proses pembuatan pakan ternak total mixed ratio (TMR), dan proses produksi semen beku.
Peserta berdiskusi dalam focus group discussion terkait berbagai permasalahan yang mereka hadapi di Bangladesh, untuk selanjutnya bersama dicari solusi pemecahannya.
“Kami juga mendampingi peserta mengunjungi Koperasi Susu (KPSP Setia Kawan) di Nongkojajar, dan perusahaan susu terkemuka (PT Indolakto) untuk mendapatkan gambaran secara nyata peternakan sapi perah, proses koleksi susu, hingga processing dan diversifikasi produk susu dan pemasarannya,” tambahnya.
Sementara itu Shafiqur Rahman, salah satu delegasi Bangladesh mengatakan, “Ilmu yang kami peroleh disini sangat banyak, kami akan terapkan apa yang kami dapatkan.
Terima kasih untuk Ditjen PKH, Kementerian Pertanian Republik Indonesia dan terima kasih juga kepada BBIB Singosari”.
Hal senada disampaikan juga oleh Pulakesh Mondal sebagai Team Leader yang mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Pemerintah Indonesia, khususnya BBIB Singosari yang telah memberikan kesempatan bagi Delegasi Bangladesh untuk mempelajari teknologi Inseminasi Buatan (IB), dan tata cara beternak yang baik.
Pulakesh juga menyampaikan ketertarikan Bangladesh untuk mengimpor semen beku kambing pada saat acara tersebut.
Enniek berharap melalui kegiatan ini maka diharapkan mampu meningkatkan hubungan antara Indonesia dengan Bangladesh serta semakin membuka kesempatan kerja sama yang saling menguntungkan antar kedua negara.
Adanya jejaring dan peluang juga semakin terbuka lebar antara Indonesia dan Bangladesh dari kegiatan ini, di antaranya rencana Impor Semen Beku Kambing Perah dari BBIB Singosari, dan bimbingan teknis lanjutan Bangladesh ke Indonesia.