MONITOR – Rapat paripurna DPR, Rabu (2/10/2019), menghasilkan lima pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) periode 2019-2024. Kelima pimpinan DPR tersebut berasal dari partai politik dengan jumlah kursi terbanyak. Partai dengan jumlah kursi terbanyak otomatis mendapat kursi pimpinan DPR. Itu mengacu pada UU tentang MPR, DPR, DPRD, dan DPD.
- Puan Maharani
Puan Maharani diusulkan sebagai ketua DPR oleh PDI-P yang merupakan partai pemenang pemilu 2019 dan pemilik kursi terbanyak di DPR. Puan adalah putri presiden kelima RI yang juga Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan di kabinet Jokowi-Jusuf Kalla. Puan pun kini mencatatkan sejarah sebagai perempuan pertama yang menjadi ketua DPR. - Aziz Syamsuddin
Aziz Syamsuddin menjadi Wakil Ketua DPR mewakili Partai Golkar selaku pemilik kursi terbanyak kedua. Aziz sudah sejak 2004 menjadi anggota DPR dari Golkar. Terakhir, Aziz menjabat sebagai Ketua Komisi III atau komisi hukum DPR. - Sufmi Dasco
Ahmad Dasco diusulkan Partai Gerindra selaku pemilik kursi terbanyak ketiga. Dia menggantikan Fadli Zon yang menjabat sebagai Wakil Ketua DPR periode 2014-2019. Dasco menjadi anggota legislatif dengan daerah pemilihan Banten III pada pemilu 2014 lalu. Ia lalu duduk di komisi III yang membidangi hukum, keamanan, dan hak asasi manusia. Ia juga terpilih sebagai Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD). - Rachmat Gobel
Rachmat Gobel diusulkan Nasdem selaku pemilik kursi terbanyak keempat. Dia sempat menjabat sebagai Menteri Perdagangan di kabinet Jokowi-Ma’ruf. Namun, dia hanya bertahan selama 10 bulan di kabinet sebelum akhirnya diganti oleh Thomas Lembong. Rachmat dikenal sebagai pengusaha yang cukup sukses. Dia merupakan penerus takhta Panasonic Gobel Group yang sebelumnya bernama National Gobel Group dari ayahnya, Thayeb Mohammad Gobel. - Muhaimin Iskandar
Muhaimin Iskandar diusulkan PKB sebagai pemilik kursi terbanyak kelima. Muhaimin menjabat ketua umum di PKB. Ia sudah menjadi anggota DPR sejak 1999 atau pasca-reformasi. Selama duduk di Senayan, ia pernah menjabat wakil ketua DPR hingga wakil ketua MPR. Ia juga pernah menjadi menteri tenaga kerja di kabinet SBY.
- Advertisement -