Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Doddy Rahadi. (Ist)
MONITOR, Jakarta – Dalam rangka mewujudkan visi pembangunan nasional Asta Cita, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memperkuat fondasi pembangunan industri nasional melalui penyiapan sumber daya manusia (SDM) industri yang kompeten dan berdaya saing global. Sepanjang tahun 2025, Kemenperin berhasil mencetak 7.691 SDM industri kompeten sebagai bagian dari implementasi Strategi Baru Industrialisasi Nasional (SBIN).
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan bahwa ketersediaan SDM unggul merupakan prasyarat utama dalam mendorong percepatan industrialisasi nasional. “Asta Cita sebagai misi pembangunan nasional menekankan pembangunan manusia unggul, percepatan industrialisasi, hilirisasi berkelanjutan, serta transformasi digital dan inovasi teknologi. Seluruh agenda tersebut mensyaratkan ketersediaan SDM industri yang kompeten sebagai penggerak utama,” ujar Menperin dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (30/12).
Pencapaian tersebut merupakan hasil dari berbagai program strategis yang dijalankan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, mulai dari pendidikan vokasi industri, pelatihan vokasi industri, hingga penguatan kompetensi industri 4.0.
Kepala BPSDMI Doddy Rahadi menyampaikan, sepanjang tahun 2025, unit pendidikan tinggi vokasi dan SMK di bawah Kemenperin telah meluluskan 5.386 lulusan yang memiliki kompetensi sesuai kebutuhan industri manufaktur.
“Lulusan vokasi Kemenperin dipersiapkan agar siap kerja dan adaptif terhadap perkembangan teknologi industri. Hasilnya, tingkat serapan lulusan ke industri pada tahun 2025 mencapai 68 persen pada saat setelah lulus dan akan mencapai 100% dalam waktu enam bulan setelah waktu kelulusan,” ungkap Doddy.
Saat ini, Kemenperin menaungi 11 politeknik, 2 akademi komunitas, dan 9 SMK vokasi industri yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Tingginya tingkat serapan lulusan tersebut turut meningkatkan minat masyarakat untuk menempuh pendidikan vokasi industri.
Doddy mengungkapkan, pada Jalur Penerimaan Vokasi Industri (JARVIS) 2025, tercatat 82,8 ribu pendaftar politeknik dan akademi komunitas, serta 28,8 ribu pendaftar SMK. Animo pendaftar politeknik dan akademi komunitas mencapai rasio 1:18,2, sementara animo pendaftar SMK mencapai 1:10.
Selain pendidikan formal, BPSDMI juga memperkuat kompetensi tenaga kerja industri melalui program pelatihan vokasi. Sepanjang 2025, sebanyak 2.305 tenaga kerja industri telah dilatih melalui program pelatihan di 7 Balai Diklat Industri, yang mencakup pelatihan skilling, reskilling, upskilling, serta pelatihan berbasis kemitraan dengan industri.
Sejalan dengan program Making Indonesia 4.0, BPSDMI melalui Pusat Industri Digital Indonesia (PIDI) 4.0 juga menyelenggarakan berbagai pelatihan berbasis industri 4.0 yang diikuti oleh 130 peserta. Selain itu, pendampingan dan konsultasi implementasi industri 4.0 juga diberikan kepada tiga perusahaan industri untuk mempercepat transformasi digital.
Dalam rangka mendukung pengembangan karier tenaga kerja industri, BPSDMI telah bekerja sama dengan 48 Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) untuk memfasilitasi sertifikasi kompetensi bagi 190 tenaga kerja industri. BPSDMI juga terus menyusun dan memperbarui Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) serta Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) guna memastikan keselarasan kompetensi SDM dengan kebutuhan industri.
Tak hanya menyiapkan tenaga kerja siap kerja, BPSDMI juga mendorong lahirnya wirausaha industri baru melalui program Inkubator Bisnis Balai Diklat Industri. Sepanjang 2025, program ini telah membina 27 wirausaha baru di berbagai sektor industri dengan total omzet mencapai Rp8,6 miliar.
Kemenperin juga aktif mendukung Program Magang Nasional sebagai upaya mempercepat penyiapan tenaga kerja muda sebelum memasuki dunia industri. Pada batch ketiga program tersebut, Kemenperin menyediakan 635 lowongan magang di 54 satuan kerja, dengan jumlah pendaftar mencapai 13.377 orang.
Selain itu, penguatan kapasitas internal juga terus dilakukan melalui peningkatan kompetensi aparatur. Sepanjang tahun 2025, Kemenperin telah melatih 1.178 aparatur sipil negara (ASN) melalui 35 program pelatihan, guna mewujudkan SMART ASN yang berintegritas, profesional, adaptif, dan berorientasi pelayanan.
MONITOR, Jakarta - Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, Amien Suyitno, menyampaikan laporan kinerja dan…
MONITOR, Jakarta - Insiden kecelakaan laut yang menimpa kapal semi pinisi KM Putri Sakinah kembali…
MONITOR, Jakarta - Menteri Agama RI Nasaruddin Umar bersama Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) selaku satu - satunya Certifying Entity (CE)…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama menggelar Festival Kasih Nusantara 2025. Kegiatan yang dirangkai dengan Perayaan…
MONITOR, Jakarta - Sepanjang 2025, Direktorat Pendidikan Agama Islam (PAI) Kementerian Agama mengukuhkan peran PAI…