MONITOR, Jakarta – Tim gabungan dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Aceh dan Kemenag Kabupaten Bireuen mulai membersihkan lumpur dan sampah di Masjid Jami’ Pante Baro di Peusangan Siblah Krueng, Bireuen, Sabtu (27/12/2025). Masjid ini termasuk salah satu sarana ibadab yang terdampak banjir di Aceh.
Bersih-bersih ini melibatkan sejumlah ASN. Mereka bekerja sama membersihkan lumpur, sampah, dan material lainnya yang terbawa banjir ke area masjid.
“Kami berkomitmen untuk segera memulihkan kondisi rumah ibadah agar jamaah dapat kembali beribadah dengan nyaman,” ujar Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bireuen, Zulkifli.
Bencana hidrometeorologi yang terjadi beberapa waktu lalu menyebabkan banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah Bireuen, termasuk di sekitar Peusangan Siblah Krueng. Curah hujan tinggi yang mengguyur kawasan tersebut mengakibatkan air sungai meluap dan menggenangi pemukiman warga serta fasilitas umum, termasuk masjid.

Pembersihan Masjid Jami’ Pante Baro ini merupakan bagian dari upaya pemulihan pascabencana yang dilakukan secara gotong royong oleh berbagai pihak. Selain tim dari Kanwil Kemenag dan Kemenag Bireuen, kegiatan ini juga mendapat dukungan dari masyarakat setempat dan relawan.
Dengan dibersihkan, Masjid Jami’ Pante Baro diharapkan dapat segera difungsikan kembali untuk kegiatan ibadah dan aktivitas keagamaan lainnya. Tim juga akan melakukan evaluasi lebih lanjut terhadap kerusakan yang terjadi untuk menentukan langkah perbaikan selanjutnya.
Masyarakat mengapresiasi langkah cepat Kemenag dalam merespons dampak bencana terhadap fasilitas keagamaan di wilayah mereka. Pembersihan masjid ini menjadi simbol kepedulian dan solidaritas dalam menghadapi musibah bersama.