MONITOR, Tangerang – Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Kamaruddin Amin menyampaikan bahwa Rakernas 2025 diarahkan untuk mematangkan kebijakan dan langkah konkret pelaksanaan program 2026 yang sejalan dengan target Renstra 2025–2029.
“Rakenas yang mengusung tema Mempersiapkan Umat Masa Depan ini dilaksanakan dalam rangka mematangkan seluruh program dan kegiatan yang akan kita laksanakan bersama di tahun 2026, termasuk merumuskan langkah-langkah konkret dalam menyongsong era menuju Indonesia Emas tahun 2045,” ujar Sekjan Kamaruddin Amin saat menyampaikan laporan penutupan Rakernas, Rabu (17/12/2025).
Ia menyampaikan, Rakernas merupakan forum strategis tahunan untuk merumuskan formulasi kebijakan dan strategi pelaksanaan program agar selaras dengan Rencana Kerja Pemerintah. Menurutnya, keselarasan tersebut diperlukan agar target Renstra Kemenag 2025–2029 dapat dicapai secara terukur.
“Kegiatan Rakernas ini menjadi ruang untuk memastikan bahwa seluruh program dan kegiatan yang direncanakan benar-benar terhubung dengan arah pembangunan nasional,” katanya.
Sekjen Kamaruddin menjelaskan, rangkaian Rakernas diawali dengan lokakarya yang bertujuan memastikan outlook kehidupan beragama tahun 2026 mencerminkan kondisi faktual di lapangan serta mengakomodasi beragam perspektif.
“Seluruh narasumber telah memberikan berbagai data dan informasi penting dalam membahas tema-tema strategis, mulai dari isu sosial keagamaan hingga strategi layanan keagamaan dan pendidikan. Hasil lokakarya tersebut kemudian menjadi rujukan dalam perumusan kebijakan publik Kementerian Agama,” ucapnya.
Sekjen Kamaruddin juga menyampaikan bahwa dinamika sosial keagamaan dan kesenjangan antara idealitas dan realitas umat menjadi perhatian dalam perumusan outlook kehidupan beragama Kementerian Agama tahun 2026.
“Outlook kehidupan beragama Kementerian Agama tahun 2026 harus menggambarkan kondisi faktual lapangan, mengakomodasi beragam perspektif, dan menjadi rujukan kebijakan publik kementerian agama di tahun mendatang, termasuk dalam membahas tema menggagas umat masa depan antara idealita dan realita serta tren dalam isu-isu sosial keagamaan,” pungkasnya.