MONITOR, Jakarta – Jasamarga Metropolitan Tollroad (JMT) Regional Division bersama seluruh Anak Perusahaan Jalan Tol (APJT) di lingkungan JMT kembali menyelenggarakan Temu Pelanggan Bersama Jasamarga Metropolitan Tollroad Tahun 2025 di Gedung Sarbini, Taman Wiladatika Cibubur, Kota Depok, Jawa Barat, pada Sabtu (06/12).
Sebagai rangkaian kegiatan, temu pelanggan bersama diawali dengan pra-acara berupa pemasangan Travoy Go bagi peserta komunitas mobil di Rest Area KM 10 A dan KM 38 B sebagai bentuk apresiasi dan peningkatan pengalaman pengguna jalan dengan transaksi nirsentuh. Setelah proses pemasangan selesai, kegiatan dilanjutkan dengan fun convoy bersama komunitas mobil yang dikawal oleh Mobile Customer Service (MCS) Jasa Marga menuju Taman Wiladatika. Konvoi ini menjadi simbol ajakan untuk berkendara tertib, aman, dan saling menghormati di jalan tol.
Kegiatan Temu Pelanggan ini diselenggarakan untuk mempererat hubungan melalui komunikasi langsung dengan pelanggan serta memperkuat sinergi antar Badan Usaha Jalan Tol Jasa Marga Group di wilayah JMT. Selain menjadi ruang dialog dua arah, kegiatan ini juga bertujuan mendukung terciptanya budaya berkendara yang aman dan bertanggung jawab, khususnya di wilayah Jabodetabek. Dengan mengusung tema “Budaya Tertib Berkendara di Jalan Tol”, JMT dan seluruh APJT berkomitmen menghadirkan pelayanan prima yang semakin responsif dan adaptif terhadap kebutuhan pelanggan.
“Kegiatan ini merupakan wujud komitmen kami untuk mendengarkan aspirasi pelanggan, memperkuat kolaborasi, serta memastikan pelayanan jalan tol aman, lancar dan nyaman bagi seluruh pengguna jalan tol”, ujar Fitri Wiyanti selaku Direktur Operasi & Layanan Jasa Marga.
Temu Pelanggan Bersama kali ini menargetkan peserta dari berbagai komunitas mobil dan Gen-Z di area Jabodetabek. Peserta yang hadir meliputi komunitas mobil umum serta komunitas mobil kampus antara lain mahasiswa Universitas BSI, Atma Jaya Car Club, UKI Car Club, Gunadarma Car Club, BMW Bogor Squad, komunitas Debgank, Wuling Club Indonesia, dan Torque Star. Kehadiran berbagai komunitas ini mencerminkan antusiasme generasi muda dan penggiat otomotif dalam mendukung terciptanya budaya berkendara yang lebih aman, tertib, dan bertanggung jawab di jalan tol.

Kegiatan ini dihadiri oleh Direktur Bisnis Jasa Marga, Reza Febriano; Direktur Operasi & Layanan Jasa Marga, Fitri Wiyanti; Senior General Manager Jasamarga Metropolitan Tollroad, Widiyatmiko Nursejati; Kasubdit Uji Kendaraan Bermotor Kementerian Perhubungan, Heri Prabowo; Plt Kasubditwal & PJR Ditgakkum Korlantas Polri, Kombes Pol Desy Ismail; Ketua Subkomite Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) KNKT, Ahmad Wildan; dan Pengamat Kebijakan Publik, Agus Pambagio.
Turut hadir dalam kegiatan ini Direktur Utama Anak Perusahaan Jalan Tol Jasa Marga di wilayah JMT, antara lain PT Marga Sarana Jabar, PT Marga Trans Nusantara, PT Jasamarga Kunciran Cengkareng, PT Marga Lingkar Jakarta, PT Cinere Serpong Jaya. Turut hadir pula Direktur Utama PT Jasamarga Tollroad Operator dan Direktur Utama PT Jasamarga Tollroad Maintenance.
Tampil sebagai Key Note Speaker, Plt Kasubditwal & PJR Ditgakkum Korlantas Polri, Kombes Pol Desy Ismail memberikan apresiasi kepada JMT karena telah menyediakan ruang interaktif bagi pengguna jalan tol sehingga terjalin komunikasi dua arah yang dapat mendukung Rencana Umum Nasional Keselamatan (RUNK).
Sesi talkshow pada Temu Pelanggan kali ini bertema “Good Manners, Good Journey”, yang membahas mengenai keselamatan berkendara di jalan tol, penyebab kecelakaan berkendara, tips aman berkendara dan penjaminan persyaratan keselamatan serta batasan-batasan yang perlu diperhatikan oleh pengguna jalan tol.
Widiyatmiko Nursejati, Senior General Manager Jasamarga Metropolitan Tollroad, menyampaikan isu-isu yang memengaruhi keselamatan dan ketertiban di jalan tol.
“Jasa Marga terus berupaya peningkatan keselamatan dan ketertiban di jalan tol dengan pemasangan Weigh-in-Motion (WIM) untuk mendata angkutan berat overload, pemasangan speed cam, pengembangan insiden management system (mendeteksi potensi gangguan jalan), jalur penyelamat darurat, kampanye keselamatan, operasi bersama stakeholder, sertifikasi keselamatan jalan tol, serta inovasi yang dapat mengurangi dampak ketika kendaraan mengalami kecelakaan,” ujarnya.
Heri Prabowo dari Kementerian Perhubungan menekankan pentingnya memastikan terpenuhinya persyaratan teknis dan laik jalan bagi setiap kendaraan bermotor.
“Terdapat dua jenis pengujian persyaratan keselamatan: pertama uji tipe (saat kendaraan belum dioperasikan), kedua pengujian berkala (UJI KIR) yang dilakukan oleh pemerintah daerah. Dilakukan uji fisik kendaraan bermotor yang meliputi 12 item keselamatan dan lingkungan,” jelasnya.
Kegiatan Temu Pelanggan diadakan sebuah upaya tindak lanjut atas upaya pencegahan kecelakaan di jalan tol. Oleh karena itu, dibutuhkan edukasi dan literasi keselamatan untuk mengurangi potensi risiko di jalan tol.
Ahmad Wildan selaku Ketua Subkomite Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) KNKT sangat mendukung tagline Jasa Marga. “KNKT sangat mendukung tagline Jasa Marga yang melakukan reformasi, reposisi, reorientasi dari infrastruktur ke infra-culture yang menekankan pada reformasi pada budaya kita dalam berkendara,” ujar Ahmad Wildan.
Ahmad Wildan menambahkan mengenai budaya pengguna jalan yang masih kurang memahami antara jalan tol dan jalan non-tol, “Seluruh jalan tol didesain berdasarkan regulasi, melalui proses yang panjang termasuk audit, jalan tol aman dilalui dengan kecepatan tinggi namun harus tetap ada gap kecepatan aman untuk menjaga waktu reaksi manusia menjaga batas aman.”
Sedangkan Agus Pambagio selaku Pengamat Kebijakan Publik menambahkan bahwa pelatihan safety driving untuk setiap pengemudi sangat penting dan kegiatan temu pelanggan merupakan wadah yang sangat baik bagi pengguna jalan tol untuk menyampaikan aspiranya terhadap kondisi nyata yang terjadi di jalan tol.
“Kegiatan temu pelanggan merupakan kegiatan yang sangat baik, karena pengguna jalan tol dapat memberikan aspirasinya saat mengikuti kegiatan ini”.
Menjelang akhir kegiatan, Widiyatmiko Nursejati menyampaikan closing statement, “Mari kita bersama tingkatkan budaya tertib berlalu lintas, terus jaga keselamatan ketika berkendara karena budaya berlalu lintas yang baik adalah cerminan budaya bangsa yang baik.”