Senin, 8 Desember, 2025

Doakan Aceh dan Sumatera usai Sidang DPR, Puan Bicara Dedikasi Tim SAR dan Relawan

MONITOR, Jakarta – Ketua DPR RI Puan Maharani secara resmi menutup Masa Persidangan II Tahun Sidang 2025-2026 DPR RI. Saat menyampaikan pidato, Puan kembali menyampaikan duka cita bagi korban banjir dan longsor di Aceh dan Sumatera.

Di awal pidatonya, Puan mengajak seluruh anggota DPR mendoakan para korban terdampak bencana agar diberi kesabaran dan pemulihan secepatnya.

“Atas nama Pimpinan DPR RI dan segenap Anggota DPR RI, perkenankanlah saya menyampaikan duka yang mendalam kepada para korban bencana alam yang terjadi di beberapa wilayah seperti Provinsi Aceh, Provinsi Sumatera Utara, Provinsi Sumatera Barat, serta wilayah lain di Indonesia,” kata Puan.

Hal tersebut disampaikan Puan saat menyampaikan pidato penutup masa sidang DPR yang digelar dalam Rapat Paripurna di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (8/12/2025) sore.

- Advertisement -

“Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, senantiasa memberikan ketabahan, kekuatan, dan kesabaran kepada keluarga yang ditinggalkan,” kata Puan.

“Bagi para korban yang meninggal dunia, semoga mendapat tempat yang mulia di sisi Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa; serta bagi saudara-saudara kita yang mengalami luka dan kehilangan tempat tinggal, kiranya segera diberikan kesembuhan dan pemulihan, baik secara lahir maupun batin,” sambungnya.

Puan pun menekankan bahwa penanggulangan bencana yang saat ini terjadi, membutuhkan penanganan tanggap darurat untuk dapat menyelamatkan rakyat yang terdampak. Ia meminta Kementerian/Lembaga terkait agar dapat efektif memberikan bantuan kepada korban.

“Dalam APBN, tersedia dana untuk tanggap darurat, yang dapat digunakan untuk menyelamatkan dan melindungi kehidupan rakyat yang terdampak bencana,” jelas Puan.

Ke depan, mantan Menko PMK ini menilai pemerintah harus memperkuat kebijakan mitigasi bencana. Dalam menangani wilayah yang rawan bencana, menurut Puan, manajemen penanggulangan bencana harus selalu dimulai dari upaya mitigasi yang dilakukan jauh sebelum ancaman bencana terjadi.

“Fenomena alam seperti curah hujan yang tinggi, gempa bumi, gunung api meletus, tsunami, dan berbagai gejala alam lainnya merupakan kejadian yang tidak dapat kita cegah maupun hentikan,” jelasnya.

“Namun yang dapat dan harus kita lakukan adalah mengelola risiko dengan memastikan bahwa lingkungan hidup, tata ruang, dan pemukiman berada dalam kondisi yang aman dan resiko bencana yang terkendali,” lanjut Puan.

Puan juga menyampaikan apresiasi dan doa terbaik kepada seluruh pihak, baik Kementerian/Lembaga terkait, pemerintah daerah, TNI/Polri, relawan, tenaga medis, serta masyarakat yang telah bahu-membahu memberikan pertolongan dan dukungan di lapangan.

“Dalam situasi seperti ini, marilah kita memperkuat rasa solidaritas, empati, dan gotong royong sesama anak bangsa Indonesia, agar saudara-saudara kita yang terdampak dapat diringankan, segera bangkit dan pulih dari musibah yang terjadi,” ungkapnya.

Puan lantas mengajak seluruh anggota dewan untuk mengheningkan cipta, menundukkan kepala dan bersama-sama berdoa kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, agar bangsa dan negara Indonesia dilindungi, diselamatkan, dan dikuatkan dalam menghadapi musibah bencana.

“Semoga Allah SWT senantiasa melindungi bangsa dan negara Republik Indonesia dari bencana serta memberikan keselamatan dan ketentraman bagi kita semua,” sebut Puan.

Adapun penanggulangan bencana di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Wilayah Indonesia lainnya, menjadi salah satu isu perhatian DPR teranyar.

Dalam rapat paripurna hari ini, DPR RI mengesahkan Undang-undang tentang Penyesuaian Pidana. DPR juga menyetujui Perubahan Kedua Prolegnas RUU Tahun 2025-2029, dan menyetujui hasil Uji Kelayakan (Fit and Propert Test) Calon Pengurus Lembaga Pengembangan Jasa Kontruksi (LPJK) Periode 2025-2029.

Dewan juga menyetujui RUU tentang Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (usul inisiatif Baleg) dan RUU tentang Perlindungan Saksi dan Korban menjadi RUU usul DPR RI.

Paripurna DPR pun mengesahkan penetapan Keanggotaan Pansus RUU tentang Desain Industri dan RUU tentang Hukum Perdata Internasional.

Di akhir pidatonya, Puan mengajak seluruh anggota DPR untuk bekerja dengan optimal dan penuh tanggung jawab.

“Kita, seluruh anggota DPR RI, harus mawas diri dan menyadari bersama bahwa kebutuhan dan aspirasi rakyat agar kehidupannya semakin mudah dan sejahtera, masih terus kita perjuangkan bersama,” terang Puan.

“Oleh karena itu, mari kita bangun komunikasi bersama rakyat di dapil kita masing-masing, agar rakyat dapat mengetahui kemajuan yang telah dicapai dan tantangan yang masih kita hadapi bersama dalam membangun Indonesia,” imbuhnya.

Atas nama Pimpinan DPR RI, Puan juga menyampaikan apresiasi atas kerja keras seluruh Anggota DPR RI dalam melaksanakan tugas konstitusional mewujudkan kedaulatan rakyat.

“Saatnya kita memasuki masa reses untuk menyapa, mendengar, menyerap aspirasi rakyat, dan menyampaikan kepada rakyat tugas-tugas konstitusional yang telah dilaksanakan oleh DPR RI, serta mempersatukan rakyat dalam semangat gotong royong untuk membangun Indonesia,” tutup Puan.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER