MONITOR, Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) kembali menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi masyarakat terdampak bencana di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Bantuan ini merupakan pengiriman tahap kedua, sebagai bentuk komitmen pemerintah dan pelaku industri dalam meringankan beban masyarakat yang terdampak.
Sekretaris Jenderal Kemenperin Eko S. A. Cahyanto mewakili Menteri Perindustrian menyampaikan, bantuan kali ini berasal dari para pelaku industri, pengelola kawasan industri, serta keluarga besar Kemenperin. “Ada sekitar 3.763 paket bantuan dengan total berat 19,7 ton yang terdiri dari obat-obatan, makanan siap saji, bahan pokok, susu, kebutuhan sandang, serta alat kebersihan pribadi. Kami berharap seluruh bantuan ini dapat segera disalurkan dan dimanfaatkan oleh saudara-saudara kita di wilayah terdampak,” ungkap Sekjen Kemenperin di Jakarta, Jumat (5/12).
Selain bantuan kebutuhan dasar, Kemenperin juga mengirimkan satu unit mobil rescue dari Mitsubishi untuk mendukung proses tanggap darurat di wilayah terdampak. Mobil ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas operasional tim lapangan dalam proses evakuasi dan penyaluran logistik.
Sekjen Kemenperin mengemukakan, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita telah menyampaikan rencana pengiriman beberapa unit Starlink mobile yang dapat dimanfaatkan untuk sarana komunikasi di daerah-daerah yang terisolasi. “Akses komunikasi merupakan kebutuhan mendesak dalam situasi bencana. Dengan adanya dukungan Starlink mobile, kami berharap masyarakat bisa tetap berkomunikasi, mengirimkan kabar keluarga, dan memudahkan koordinasi di lapangan,” jelas Eko.
Lebih lanjut, Kemenperin mencatat bahwa sejumlah pegawai internal turut menjadi korban terdampak bencana. “Ada sekitar 913 pegawai Kemenperinyang saat ini berdinas di Banda Aceh, Kota Medan, dan Kota Padang, tersebar di 10 satuan kerja. Sebagian di antara mereka juga terdampak,” imbuhnya.
Meski menghadapi situasi yang tidak mudah, Eko menegaskan, pegawai Kemenperin di daerah tersebut tetap menunjukkan aksi solidaritas. “Kami mendapat laporan, teman-teman di 10 satker tersebut berupaya membantu, tidak hanya keluarga pegawai tetapi juga masyarakat sekitar,” paparnya.
Di sektor pendidikan vokasi, Eko menjelaskan bahwa mahasiswa dan siswa yang keluarganya terdampak saat ini ditampung di balai diklat dan unit pendidikan vokasi milik Kemenperin. “Ini salah satu bentuk dukungan nyata agar mereka dapat terus mendapatkan perlindungan selama masa pemulihan,” ucapnya.
Tak hanya itu, sejak hari kedua pascabencana, pegawai Kemenperin di wilayah terdampak telah membentuk dapur umum, yang telah beroperasi lebih dari satu minggu untuk membantu kebutuhan pangan warga sekitar. “Ini adalah inisiatif sosial yang lahir dari solidaritas sesama manusia. Kami sangat mengapresiasi dedikasi dan semangat teman-teman di lapangan,” tambahnya.
Eko berharap seluruh rangkaian bantuan kemanusiaan ini mampu mempercepat proses pemulihan bagi masyarakat terdampak. “Kita doakan bersama agar saudara-saudara kita yang terdampak bencana ini bisa segera recovery, bencana ini bisa segera dilalui dan mereka semua bisa kembali beraktivitas secara normal. Terima kasih sekali lagi atas perhatian dan seluruh bantuan dari Ibu Bapak semua, semoga diberkahi oleh Tuhan Yang Maha Kuasa,” tutupnya.