MONITOR, Jakarta – Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (Wamen PKP) RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah menyampaikan duka cita mendalam atas terjadinya peristiwa bencana di Pulau Sumatera, khususnya di Provinsi Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.
“Saya terlibat emosi dan merasa berduka terhadap apa yang dialami oleh sebagian dari masyarakat bangsa Indonesia di Pulau Sumatera, khususnya di tiga provinsi, Aceh Sumatera Utara dan Sumatera Barat,” kata Fahri Hamzah dalam keterangannya, Sabtu (5/12/2025).
Hal itu disampaikan Fahri Hamzah saat membuka kajian Pengembangan Wawasan dengan tema ‘Wawasan Kebangsaan Edisi ke-9, Jumat (4/12/2025) malam.
“Mereka mengalami musibah bencana yang sangat besar sehingga ada ribuan nyawa yang wafat dan belum ditemukan jenazahnya atau fisiknya,” ujarnya.
Mewakili Pimpinan, Pengurus dari tingkat pusat hingga daerah, serta seluruh kader Partai Gelora, Fahri ucapkan belasungkawa.
“Kami ikut merasakan dan mengucapkan belasungkawa yang sebesar-besarnya,” kata Fahri.
Menurut Fahri, Partai Gelora telah mengeluarkan instruksi mengenai tindak lanjut penanganan banjir dan tanah longsor di Sumatera.
“Instruksi dikeluarkan untuk mengaktifkan dan memonitor serta bertindak, membantu meringankan beban masyarakat kita dengan berbagai cara yang sanggup kita lakukan,” katanya.
Yakni mulai dari kerja-kerja yang konkret di lapangan, serta mendoakan para korban agar diberikan keringanan beban dan ketabahan dalam menghadapi musibah ini.
“Apa yang mereka alami semoga dapat segera berlalu segala penderitanya,” ujarnya.
Wakil Ketua DPR Periode 2014-2019 Bidang Kokesra ini melihat, bahwa bencana Sumatera adalah bagian persoalan bangsa.
“Ini adalah bagian dari cermin wawasan kebangsaan kita, cara kita membaca yang ada di dalam tubuh bangsa kita,” katanya.
Diketahui, Partai Gelora telah menerjunkan relawan kemanusiaan mereka, Blue Helmet berkolaborasi dengan berbagai instansi kesiapsiagaan bencana dan organisasi kemanusiaan.
Blue Helmet terjun melakukan evakuasi dan membantu korban banjir Sumatera, di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau seperti Tanjung Pura, Pangkalan Brandan, Besitang Aceh Tamiang dan lain-lain.
Sementara DPW dan DPD Partai Gelora se-Sumatera menggalang donasi untuk meringankan beban mereka, para korban.
Sedangkan di tingkat DPP Partai Gelora, penggalangan dompet kemanusiaan melibatkan Fordika, Forum Dedikasi Kemanusiaan.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan jumlah korban
meninggal dunia dalam bencana banjir bandang dan longsor di Aceh, Sumatera Utara serta Sumatra Barat bertambah menjadi 883 orang hingga Sabtu (5/12/25).
Selain itu, ada 520 orang yang masih hilang. Korban luka mencapai 4.200 orang di tiga provinsi.
Berikut data terbarunya:
1. Jumlah korban meninggal: 883 orang.
2. Jumlah korban hilang: 520 orang.
3. Jumlah korban terluka: 4.200 orang.
4. Jumlah rumah rusak: 121 ribu unit
5. Jumlah kabupaten/kota terdampak: 51
BNPB mencatat korban tewas terbanyak merupakan warga Agam, Sumatera Barat, yakni 171 jiwa.
Selain itu, BNPB mencatat sekitar 835 ribu warga menjadi pengungsi.
Jumlah pengungsi terbanyak berada di Aceh Tamiang, yakni mencapai 281,3 ribu jiwa.
Selain korban, BNPB mencatat ada 405 jembatan yang rusak, 270 fasilitas kesehatan rusak, 509 fasilitas pendidikan rusak, serta 1.100 fasilitas umum rusak akibat banjir.
Jumlah korban tewas, hilang, luka serta yang menjadi pengungsi dapat bertambah seiring proses evakuasi dan pembersihan sisa material banjir bandang serta longsor dilakukan.
Hingga kini, sejumlah ruas jalan di Aceh, Sumut, dan Sumbar masih terputus. Aliran listrik dan komunikasi di daerah terdampak bencana juga belum sepenuhnya normal.