Minggu, 23 November, 2025

Kemenperin Cetak SDM Ahli Digital untuk Percepat Transformasi Industri 4.0

MONITOR, Jakarta – Dalam rangka memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional melalui peningkatan daya saing industri, Kementerian Perindustrian terus mengakselerasi transformasi menuju industri 4.0 melalui inisiatif Making Indonesia 4.0 yang telah dijalankan sejak 2018.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan bahwa teknologi digital memegang peranan penting dalam modernisasi proses industri serta peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM).

“Transformasi digital yang sejalan dengan Making Indonesia 4.0 tidak hanya memperkuat struktur industri dalam negeri, tetapi juga memacu kompetensi tenaga kerja agar semakin kompetitif di pasar global,” ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Minggu (23/11).

Berdasarkan survei self-assessment INDI 4.0 terhadap 1.661 perusahaan industri, implementasi teknologi masih menjadi tantangan utama. Kajian McKinsey (2019) juga menunjukkan bahwa adopsi industri 4.0 di Indonesia baru mencapai 21%, dengan 79% perusahaan masih berada pada tahap pilot trap.

- Advertisement -

Untuk menjawab tantangan tersebut, Kemenperin melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) terus memperkuat penyiapan SDM kompeten, khususnya dalam bidang elektronika, otomasi, dan teknologi industri 4.0.

Beberapa waktu lalu, BPSDMI sukses menyelenggarakan Pelatihan Perancangan Embedded System Mikrokontroler Berbasis Internet of Things (IoT) yang bekerja sama dengan Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Jawa Timur. Pelatihan ini dilaksanakan di Kadin Institute, Surabaya.

Kepala BPSDMI Doddy Rahadi menegaskan, PIDI 4.0 merupakan salah satu motor percepatan transformasi digital di sektor industri. “PIDI 4.0 memiliki visi menjadi solusi satu atap bagi akselerasi transformasi digital, melalui pendampingan, konsultasi, pemecahan masalah industri, dan pelatihan bagi pelaku industri,” jelasnya.

Menurut Doddy, transformasi digital harus dipandang sebagai investasi strategis agar industri mampu bertahan dan unggul dalam persaingan global yang semakin ketat.

Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan SDM Industri, Sidik Herman menambahkan bahwa pelatihan ini merupakan langkah penting untuk memperkuat kapasitas tenaga kerja industri. “Pelatihan Perancangan Embedded System Berbasis IoT ini adalah katalisator yang mempercepat transformasi Industri 4.0 melalui pengembangan SDM yang kompeten,” ujarnya.

Pelatihan ini diikuti 30 tenaga kerja industri dan berlangsung selama lima hari, yang meliputi empat hari pelatihan dan satu hari uji kompetensi. Peserta yang lulus memperoleh Sertifikasi Klaster Perancangan Embedded System Berbasis IoT dari BNSP.

Naufal, salah satu peserta pelatihan, menyampaikan bahwa materi yang diberikan sangat relevan untuk kebutuhan industri. “Pelatihannya sangat bermanfaat dan dapat langsung diterapkan di tempat kerja. Ke depan, kami berharap ada pelatihan lanjutan yang berfokus pada Artificial Intelligence,” ungkapnya.

Sejak tahun 2022 hingga 2025, PIDI 4.0 telah melatih 1.856 tenaga kerja industri melalui berbagai program peningkatan kompetensi yang difokuskan pada penguasaan teknologi industri 4.0 serta sertifikasi kompetensi yang terstandar.

Langkah ini merupakan wujud nyata komitmen Kemenperin dalam memastikan sektor industri memiliki talenta digital yang kuat, sehingga mampu mengakselerasi transformasi industri sekaligus mendukung target peningkatan daya saing nasional.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER