MONITOR, Jakarta – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI melalui Program Beasiswa Santri 2025 kembali memberikan beasiswa untuk persiapan masuk perguruan tinggi, bagi 10.000 santri aktif berprestasi di kelas 12 tingkat MA Sederajat, khususnya dari kalangan dhuafa.
Pada tahun ini, BAZNAS menyiapkan anggaran sebesar Rp40 miliar. Setiap penerima manfaat akan mendapatkan bantuan senilai Rp4 juta yang meliputi biaya bimbingan belajar, pendaftaran ujian masuk PTN seperti SNBT dan UM-PTKIN, try out, buku persiapan masuk PTN, akomodasi saat mengikuti tes, hingga biaya operasional pembinaan.
Hal tersebut mengemuka pada kegiatan Temu Perdana dan Bimbingan Pelaksanaan Program Beasiswa Santri BAZNAS 2025 yang digelar secara daring melalui siaran langsung di kanal YouTube BAZNAS TV, Senin (17/11/2025).
Ketua BAZNAS RI Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA, mengatakan, program ini merupakan bentuk ikhtiar BAZNAS untuk menyiapkan generasi pemimpin bangsa dari kalangan santri. “Beasiswa Santri BAZNAS adalah investasi jangka panjang. Kami ingin melahirkan generasi pemimpin bangsa yang berilmu, berakhlak, dan berdaya,” kata Kiai Noor dalam keterangannya.
Ia menambahkan, pemberian akses dan kesempatan yang setara bagi santri menjadi kunci dalam memutus rantai ketimpangan pendidikan. “Kami percaya ketika seorang santri diberi akses dan kesempatan yang sama, mereka akan melesat sejauh mungkin. Mereka tidak hanya membawa ilmu, tetapi juga nilai dan karakter yang menjadi kekuatan besar untuk membangun negeri,” ujar Kiai Noor.
Lebih lanjut, Kiai Noor mengatakan, Program Beasiswa Santri BAZNAS menjadi upaya strategis BAZNAS dalam mendukung Asta Cita Presiden Prabowo terkait pembangunan sumber daya manusia unggul, sekaligus sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) di bidang pendidikan dan pengurangan ketimpangan.
“Dari sisi syariah, program ini juga selaras dengan Maqashid Syariah, khususnya menjaga dan mengembangkan akal. Dengan demikian, zakat benar-benar diarahkan untuk menghadirkan kemaslahatan bagi umat,” ujarnya.
Kiai Noor juga menyampaikan optimismenya bahwa Beasiswa Santri 2025 akan memperkuat kontribusi santri dalam pembangunan nasional. Menurutnya, program ini merupakan bagian dari upaya memperluas manfaat zakat serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia di lingkungan pesantren.
“Beasiswa ini diharapkan mampu mengurangi hambatan finansial yang kerap menjadi kendala bagi santri dhuafa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi,” ucapnya.
Sejalan dengan itu, Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan, M.A., turut menekankan besarnya potensi santri dalam memimpin masa depan Indonesia. “Dari pesantren yang sederhana akan lahir para pembawa cahaya untuk negeri ini. Para santri bukan sekadar penuntut ilmu. Mereka adalah harapan,” ucapnya.
Saidah juga mendorong santri untuk berani mengambil peran strategis di berbagai sektor. “Santri harus berani mengambil estafet keulamaan, menjadi teknokrat, masuk birokrasi, dan menjadi pemimpin yang memuliakan rakyat. Indonesia menunggu langkah kalian,” tegasnya.
Sementara itu, Direktur Pendistribusian BAZNAS RI Ahmad Fikri, menyampaikan, program ini merupakan bentuk konkret BAZNAS dalam membuka akses bagi santri untuk masuk PTN terbaik. “Program ini sesungguhnya adalah program persiapan masuk perguruan tinggi. Ini upaya BAZNAS membuka akses kepada para santri, di mana pun mereka berada, untuk dapat menembus bangku-bangku di perguruan tinggi negeri yang terbaik dan favorit,” katanya.
Fikri memaparkan, perkembangan program sejak 2021 hingga 2025 yang menunjukkan peningkatan signifikan, baik dari jumlah peserta maupun jangkauan pesantren. Dari semula 5.000 peserta, kini jumlah penerima meningkat menjadi 10.000 santri. “Peningkatan jumlah penerima ini diharapkan semakin memperluas manfaat zakat dengan membuka akses pendidikan tinggi yang lebih merata,” ujarnya.
Fikri menambahkan, jumlah pesantren yang berpartisipasi turut mengalami kenaikan. Jika pada 2021 peserta berasal dari 346 pesantren, maka pada 2025 jumlah tersebut meningkat menjadi 506 pesantren. Fikri menilai antusiasme ini mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap komitmen BAZNAS dalam memajukan pendidikan santri.
Lebih lanjut, Fikri menyampaikan, hingga 2024, sebanyak 7.215 santri atau 72,2 persen peserta berhasil lolos ke perguruan tinggi. Dari jumlah tersebut, 5.290 santri diterima di PTN dan PTKIN, 67 santri masuk sekolah kedinasan, 141 santri diterima di kampus luar negeri, dan sekitar 1.500 lainnya di perguruan tinggi swasta.
“Inilah hasil nyata dari proses pendampingan selama para santri mengikuti Program Beasiswa Santri Menuju PTN. Kami berharap persentase kelulusan ke PTN, PTKIN, maupun sekolah kedinasan pada 2025 meningkat lebih tinggi,” ucapnya.
Fikri berharap, program ini dapat menjadi pintu kesempatan yang lebih luas bagi santri dhuafa untuk melanjutkan pendidikan tinggi. “Semoga lewat beasiswa ini, BAZNAS bisa mencetak generasi yang kompeten, profesional, serta memiliki pemahaman agama yang mendalam,” katanya.