MONITOR, Manado – Civitas akademika Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado dan Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Manado bertekad memanfaatkan pembiayaan beasiswa dan riset Indonesia Bangkit, MoRA The Air Funds Kemenag-LPDP.
Hal itu mengemuka pada acara Sosialisasi Program Riset Kolaboratif MoRA The Air Funds yang diselenggarakan di dua kampus tersebut pada, Kamis (23/10/25).
“Mereka para dosen ingin ikut ambil bagian riset MoRA The Air Funds dengan anggaran dari mulai 500 juta hingga 2 milyard dan layanan Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) Kementerian Agama”, terang Kepala Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (PUSPENMA) Sekretariat Jenderal, Kementerian Agama Ruchman Basori.
Sebagaimana diketahui Kementerian Agama melalui PUSPENMA bersama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) selama 3 tahun berturut-turut (2024-2026) mendapatkan anggaran per tahun 50 milyard.
Kapus Ruchman didampingi oleh Ketua Tim Kerja Investasi Pendidikan, Kerjasama dan Riset Hendro Dwi Antoro mengajak kepada para dosen IAIN Manado untuk serius berjihad intelektual melakukan penelitian dengan empat pilihan tema, yaitu bidang sains dan teknologi dengan maksimal pendanaan 2 milyard, social humaniora, ekonomi dan lingkungan, dan kebijakan agama dan pendidikan dengan masing-masing pendanaan 500 juta.
“Riset harus menjadi tradisi para dosen, karena bukan semata-mata kepentingan individu para dosen tetapi juga kepentingan pengembangan PT dan Kementerian Agama”, tegas Aktivis Mahasiswa 1998 ini.

Program riset bergengsi untuk para dosen Perguruan Tinggi Keagamaan (PTK) ini telah diumumkan pada tanggal 13 oktober 2025 dan mulai submit proposal pada 23 oktober sampai dengan 7 November 2025 melalui aplikasi: eRISPRO – LPDP
Selain program riset, Puspenma juga memiliki program layanan Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) untuk membiayai studi lanjut program S1, S2 dan S3 baik Dalam dan Luar Negeri. “Pembiayaan BIB dilakukan dengan skema pembiayaan dana abadi Pendidikan yang dikelola oleh LPDP, karenanya para dosen, Tendik, mahasiswa dan alumni bisa memanfaatkannya dengan baik”, kata Ruchman.
Rektor IAIN Manado Ahmad Rajavi mengatakan kami akan siapkan kelompok periset, untuk memulai langkah awal ini dan semoga ada yang lolos mendapatkan pendanaan agar para dosen semangat untuk melakukan penelitian.
“Puspenma dibawah Pak Ruchman Basori memiliki program yang strategis dan keren dari mulai beasiswa sampai pada MoRA The Air Funds”, kata Rajavi.
Terkait dengan program Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) Rajavi berharap para dosen yang belum S3 dan Tendik yang belum S2 serta para alumni IAIN dapat ikut ambil bagian. “Ini kesempatan langka, maka manfaatkan dengan baik karena dibiayai full scholarship”, harap Rajavi.
Hal yang sama dikatakan Rektor IAKN Manado Olivia Cherly Wuwung bahwa program beasiswa menjadi sangat strategis termasuk bantuan penyelesaian Pendidikan S3 Dalam Negeri untuk meningkatkan kualitas civitas akademika IAIN Manado,
Terkait dengan pendanaan riset MoRA The Air Fund Olivia mengatakan: “Saya berharap kita saling berkolaborasi baik sumber daya manusia maupun antar disiplin ilmu sebagaimana karakter pendanaan riset MoRA The Air Funds ini”, kata Olivia.
“Melalui sosialisasi MoRA The Air Funds saat ini, kita tunjukan bahwa IAKN Manado terdepan dalam melakukan penguatan riset lintas sektor dan lintas keilmuan”, katanya.
Sosialisasi pada IAIN Manado diselenggarakan pada Kamis (23/10/25) sessi pagi. Dihadiri oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik Edi Gunawan, Wakil Rektor II Perencanaan, Adminsitrasi Umum dan Keuangan Salma, Ketua LP2M, Dekan FEBI, dosen dan Tenaga Kependidikan.
Sementara sosialisasi Program Puspenma pada IAKN Manado diselenggarakan pada Kamis siang, dihadiri oleh Warek II Wakil Rektor II Dr. Arthur F. B. Gerung, M.Th., Warek III Dr. Anita I. Tuela, M.Th., dan Kepala Biro AUAK Pdt. Anneke Marie Purukan, S.PAK., M.Pd, Dekan, Dosen dan sejumlah Mahasiswa.