INTERNASIONAL

Sekjen Kemenag Suarakan Dakwah Digital di Forum Perdana Ehwal Islam Malaysia

MONITOR, Jakarta – Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, Kamaruddin Amin, menyuarakan peran penting dakwah digital di era sekarang. Sekjen menjelaskan tentang dinamika dakwah di era digital dan tantangan keberagamaan di tengah perubahan sosial yang cepat.

Hal ini disampaikan Sekjen Kemenag dalam Forum Perdana Ehwal Islam yang digelar Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (JAKIM) di Melaka, Kamis (16/10/2025). Kehadiran Kamaruddin mewakili Menteri Agama Republik Indonesia yang berhalangan hadir.

Forum ini merupakan bagian dari rangkaian Mesyuarat SOM ke-49 dan MABIMS ke-25, dengan tema “Islam Mekar di Bumi Nusantara.” Kamaruddin menyampaikan pandangannya mengenai dinamika dakwah di era digital dan tantangan keberagamaan di tengah perubahan sosial yang cepat.

“Kalau bicara tentang dakwah, ada ekosistemnya. Ada juru dakwah, ada yang didakwahi, ada materi, dan ada mediumnya. Nah, sekarang medium dakwah yang paling powerful adalah digital,” ujar Kamaruddin.

Menurutnya, saat ini sedang terjadi perebutan otoritas di ruang publik antara berbagai narasi keagamaan. “Kita sedang merebut otoritas di ruang publik. Dan yang akan memenangkan pertarungan itu bukan mereka yang ilmunya paling luas, tapi yang paling aktif dan intensif hadir menyapa kebutuhan spiritual umat di media digital,” tegasnya.

Kamaruddin menjelaskan, Kementerian Agama menyadari betul realitas ini. Karena itu, Indonesia kini tengah mendorong transformasi besar dalam ekosistem dakwah. “Kami mengajak anak-anak muda, para dai, dan penceramah untuk menggunakan medium digital. Kami ada lebih dari 100.000 majelis taklim di Indonesia dengan audiens sekitar 25 juta orang. Ini adalah kekuatan besar yang harus dikelola,” ungkapnya.

Ia menambahkan, Kementerian Agama juga telah mewajibkan sekitar 60.000 penyuluh agama di seluruh Indonesia untuk aktif berdakwah melalui media sosial. “KPI mereka sekarang bukan lagi berapa kali berceramah di panggung-panggung besar, tapi seberapa banyak konten dakwah yang mereka unggah dan seberapa intensif mereka hadir di ruang digital,” jelas Kamaruddin.

Menurutnya, pendekatan dakwah digital adalah bentuk kesadaran terhadap perubahan zaman dan teknologi yang tidak bisa dihindari. “Kita harus memiliki literasi digital, kesadaran digital, agar bisa memberikan respon yang tepat dan efektif untuk dakwah kita. Ini adalah fenomena global yang harus kita hadapi dengan cerdas,” tutupnya.

Forum Perdana Ehwal Islam diikuti oleh para tokoh agama, pejabat kementerian, dan perwakilan lembaga keislaman dari negara-negara anggota MABIMS. Acara ini menjadi wadah bertukar gagasan dan memperkuat kerja sama regional dalam bidang keagamaan.

Recent Posts

Mardani Ali Sera Setuju Putusan MK soal Lembaga Pengawas Independen

MONITOR Jakarta - Anggota Komisi II DPR RI, Mardani Ali Sera merespons putusan Mahkamah Konstitusi…

44 menit yang lalu

Dewan Pakar PSQ: Al-Qur’an Ajarkan Keseimbangan Hidup dengan Alam

MONITOR, Kendari - Dewan Pakar Pusat Studi Al-Qur’an (PSQ), Muchlis M. Hanafi, mengungkapkan, ajaran Al-Qur’an…

1 jam yang lalu

Kasus Influenza A Meningkat, Puan Dorong Vaksinasi Kelompok Rentan

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti lonjakan kasus Influenza A yang tengah…

1 jam yang lalu

Said Agil Husin Al Munawar: Al-Qur’an Ingatkan Manusia untuk Rawat Lingkungan

MONITOR, Kendari - Menteri Agama periode 2001–2004, Said Agil Husin Al Munawar, mengungkapkan bahwa Al-Qur’an…

1 jam yang lalu

Panglima TNI: Kemanunggalan TNI-Rakyat Kekuatan Paling Ampuh

MONITOR, Jakarta - Mabes TNI menggelar Upacara Bendera rutin 17-an yang berlangsung  pada Jumat, 17…

8 jam yang lalu

Kemenag Masuk Tiga Besar Lembaga Paling Efektif Versi IndoStrategi

MONITOR, Jakarta - Satu tahun perjalanan pemerintahan Prabowo–Gibran diwarnai dengan apresiasi publik terhadap kinerja sejumlah…

10 jam yang lalu