Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik Thobib Al-Asyhar
MONITOR, Jakarta – Menteri Agama Nasaruddin Umar masuk dalam tujuh besar menteri paling dikenal publik berdasarkan hasil survei nasional yang dirilis lembaga riset Index Politica. Survei yang digelar pada 1–10 Oktober 2025 ini menempatkan Nasaruddin Umar dengan tingkat pengenalan 2,35 persen, di antara para tokoh penting Kabinet Merah Putih yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Direktur Riset Index Politica, Fadhly Alimin Hasyim, menjelaskan bahwa hasil ini mencerminkan tingginya perhatian masyarakat terhadap kinerja para menteri di tahun pertama pemerintahan. “Sebanyak 87,5 persen responden mengaku mengetahui aktivitas dan kebijakan para menteri. Ini menandakan bahwa eksposur kabinet di ruang publik dan media massa sangat tinggi,” ujar Fadhly di Jakarta, Rabu (15/10/2025).
Menurut Fadhly, tingkat popularitas para menteri ditentukan oleh tiga indikator utama, yaitu keberhasilan program kerja (41,5%), keramahan dan kesantunan pribadi (17,5%), serta pemberitaan positif di media (16,2%). Kombinasi ketiganya mencerminkan sejauh mana seorang menteri mampu menghadirkan citra positif dan kepercayaan publik terhadap kinerja pemerintah.
Survei Index Politica melibatkan 1.600 responden di 27 provinsi dengan metode multistage random sampling, margin of error ±3 persen, dan tingkat kepercayaan 95 persen. Temuan ini menjadi refleksi atas satu tahun perjalanan Kabinet Merah Putih dan menunjukkan bagaimana kepemimpinan yang empatik, programatik, dan komunikatif mampu meningkatkan kedekatan menteri dengan publik.
Menanggapi hasil survei tersebut, Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik (HKP) Kemenag Thobib Al-Asyhar menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih atas penilaian publik terhadap kinerja Kementerian Agama selama satu tahun terakhir.
“Alhamdulillah, kami bersyukur dan berterima kasih atas kepercayaan masyarakat. Capaian ini bukan semata-mata tentang popularitas, tetapi tentang bagaimana Kementerian Agama terus berkomitmen melayani umat dengan sepenuh hati,” ujar Thobib.
Ia menjelaskan, di masa kepemimpinan Menag Nasaruddin Umar, berbagai program Kementerian Agama, termasuk Ekoteologi dan Kurikulum Berbasis Cinta, lahir dari semangat menghadirkan agama yang memberi manfaat bagi seluruh kehidupan. “Ekoteologi mengajarkan keseimbangan antara iman dan kepedulian terhadap alam, sedangkan Kurikulum Berbasis Cinta menumbuhkan kasih sayang, empati, dan penghargaan terhadap perbedaan. Dua nilai ini menjadi dasar bagi pendidikan dan kehidupan beragama yang damai serta berkelanjutan,” jelasnya.
Ia menambahkan, Kementerian Agama akan terus memperkuat peran sebagai wajah damai Indonesia melalui program-program yang berpihak pada kemanusiaan, keberlanjutan, dan dialog lintas iman.
“Kemenag akan terus berkomitmen memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, memperluas moderasi beragama, dan menjaga harmoni antarumat beragama. Semoga ke depan, setiap kebijakan yang kami jalankan semakin dirasakan manfaatnya oleh seluruh rakyat Indonesia,” pungkas Kepala Biro HKP Kemenag Thobib Al-Asyhar.
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi VIII DPR RI Maman Imanulhaq mengecam tayangan program Xpose di…
MONITOR, Banten - Majelis Pesantren Salafi (MPS) dan Bintang Sembilan Wali (Biwali) datang ke Komisi…
MONITOR, Cilegon - Sebagai upaya menanamkan semangat kemaritiman sejak dini, sebanyak 84 siswa-siswi beserta 7…
MONITOR, Jakarta - Dalam upaya mempercepat transformasi industri 4.0 di Indonesia, khususnya di sektor furnitur,…
MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar meminta Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) dan…
MONITOR, Kendari - Stan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Ditjen Bimas Islam) pada ajang Seleksi…